ANALISIS PENGARUH TWO STAGE COAGULATION DENGAN MEMAKAI BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA) SEBAGAI KOAGULAN DALAM MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM FE & MN PADA AIR TANAH

Yogi, Saputra (2016) ANALISIS PENGARUH TWO STAGE COAGULATION DENGAN MEMAKAI BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA) SEBAGAI KOAGULAN DALAM MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM FE & MN PADA AIR TANAH. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (abstrak)
ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (125kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (253kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (50kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA .pdf - Published Version

Download (199kB) | Preview
[img] Text (skripsi full text)
Tugas Akhir.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini membandingkan tingkat penurunan kekeruhan pada proses pengolahan air tanah secara two stage coagulation dengan one stage coagulation dan menganalisis antara proses korelasi kekeruhan, ukuran flok, penurunan kandungan logam Fe dan Mn, kadar air dalam flok dan sisa kelor yang terdapat pada air hasil proses koagulasi. Variasi dosis koagulan yang dibubuhkan pada masing-masing proses two stage coagulation dan one stage coagulation adalah 30 mg/L, 31 mg/L, 32 mg/L, 33 mg/L, 34 mg/L, 35 mg/L, 36 mg/L, 37 mg/L, 38 mg/L, 39 mg/L dan 40 mg/L.Variasi pembubuhan dosis koagulan biji kelor dengan perbandingan dosis alum yang sama 2/3:1/3 berdasarkan penelitian Handayani (2010) untuk melihat keefektifan biji kelor pada proses two stage coagulation dalam penyisihan kekeruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja koagulan biji kelor terbaik berada pada pembubuhan 36 mg/l. Secara umum efisiensi penyisihan kandungan logam Fe & Mn, kekeruhan, ukuran flok, sisa kelor dan kadar air dalam flok pada proses two stage coagulation lebih besar jika dibandingkan dengan proses one stage coagulation. Peningkatan konsentrasi koagulan biji kelor melebihi jumlah optimum justru akan menurunkan kinerja koagulan dalam penyisihan kandungan logam Fe & Mn, kekeruhan, ukuran flok, sisa kelor dan kandungan air dalam flok, hal ini disebabkan karena pada penambahan koagulan yang berlebih dari jumlah dosis optimum, maka dapat terjadi kegagalan pembentukan flok.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Lingkungan
Depositing User: s1 teknik lingkungan
Date Deposited: 25 Apr 2016 03:33
Last Modified: 25 Apr 2016 03:33
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/4931

Actions (login required)

View Item View Item