DAMPAK FLUKTUASI HARGA MINYAK TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO DAN INFLASI DI NEGARA ASEAN-5: ESTIMASI GENERALIZED METHOD OF MOMENTS (GMM)

NURUL, HANIVA DWIHANDINI (2015) DAMPAK FLUKTUASI HARGA MINYAK TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO DAN INFLASI DI NEGARA ASEAN-5: ESTIMASI GENERALIZED METHOD OF MOMENTS (GMM). Diploma thesis, UPT. Perpustakaan Unand.

[img] Text
201508062107th_skripsi.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Latar Belakang Minyak bumi adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan dikonsumsi dalam jumlah besar. Konsumsi tahunan minyak bumi sekitar 40% dari total konsumsi energi global (Yan, 2012). Minyak bumi penting bagi pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Beberapa permasalahan mengenai minyak bumi adalah ketidakpastian pasokan dan perubahan harga yang sangat fluktuatif. Fluktuasi harga minyak diawali pada tahun 1970-an. Guncangan harga minyak pada tahun 1973 dan 1974 menimbulkan krisis minyak (oil shocks). Menurut Nizar (2012) guncangan minyak tidak dapat diprediksi dengan pasti karena pada dasarnya harga minyak ditentukan oleh mekanisme pasar. Sejak memasuki abad ke-21, harga minyakterus berfluktuasi yang ditandai dengan kenaikan harga minyak yang cukup tinggi yaitu dari USD 49,51 per barel pada Januari 2007 menjadi USD 142,95 per barel pada Juli 2008 kemudian menurun di bawah USD 40 per barel pada Desember 2008 (Yan,2012). Kenaikan harga minyak tertinggi terjadi pada tahun 2008 dan langsung diikuti dengan penurunan harga minyak di tahun yang sama. Pada tahun 2011 harga minyak kembali meningkat dan terus berfluktuasi. Harga minyak (minyak Brent dan Indonesian Crude Oil Price atau ICP) berada pada level di atas batas psikologis USD 100 per barel pada tahun 2011. Kenaikan harga mencapai rata-rata sekitar USD 111 per barel atau meningkat sekitar 40% dibandingkan rata-rata harga minyaktahun 2010 yang mencapai USD 79 per barel (Nizar, 2012). Roubini dan Setser (2004) menjelaskan bahwa fluktuasi harga minyak akan memberikan dampak bagi perekonomian setiap negara di dunia. Besarnya dampak yang diberikan tergantung pada besarnya guncangan harga minyak, durasi atau lamanya guncangan tersebut berlangsung, dependensi dari negara tersebut dalam penggunaan minyak dalam kegiatan ekonomi serta respon kebijakan yang dibuat oleh pemerintah di negara tersebut.Kazemi dan Kazemikhasragh (2013) juga menyatakan bahwa perubahan harga minyak juga memiliki efek yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi (GDP rate) dan tingkat inflasi (CPI) di negara-negarapengimpor dan produsen minyak. Fluktuasi harga minyak ini terdiri dari kenaikan harga minyak (oil price positif) dan penurunan harga minyak (oil price negatif).Dampak dari fluktuasi harga minyak di negara-negara ASEAN yaitu inflasi yang tinggi di negara-negara ASEAN pada awal tahun 2008. Negara-negara ASEAN menganut perekonomian terbuka sehingga fluktuasi harga minyak memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian masing-masing negara (Vu dan Nakata, 2014).Perekonomian suatu negara dapat dikatakan mengalami peningkatan atau penurunan berdasarkan beberapa indikator dasar atau variabel-variabel makroekonomi.Variabel-variabel makroekonomi ini diantaranya yaitu Produk Domestik Bruto riil (PDB riil) dan inflasi. Penelitian mengenai dampak harga minyak terhadap variabel-variabel makroekonomi telah banyak dilakukan seperti penelitian yang dilakukan oleh Hamilton (1983), Roubini dan Setser (2004), DePratto, dkk (2009), Alom (2011), Nizar (2012), Kazemi dan Kazemikhasragh (2013), Tufail dan Qurat-ul-Ain (2013), Yoshino dan Taghizadeh (2014) dan Vu dan Nakata (2014). Berdasarkan atas fakta-faktaharga minyak yang terus berfluktuasidan memiliki dampak bagi perekonomian negara-negara di dunia, kemudian merujuk pada beberapa hasil penelitian terdahulu, penulis ingin mengkaji dampak fluktuasi harga minyak khususnya terhadap variabel-variabel makroekonomi lima negara yang tergabung dalam Association Southeast Asian Nations atau dikenal dengan ASEAN-5 yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Hal ini dikarenakan penelitian-penelitian terdahulu masih sedikit yang mengkaji dampak fluktuasi harga minyak di negara-negara berkembang khususnya negara ASEAN-5.Indonesia dan Malaysia merupakan negara-negara pengekspor minyak.Ekspor minyak memberikan kontribusi kontribusi sebesar 6% dan 9% terhadap pengeluaran domestik tahunan Indonesia dan Malaysia.Sementara itu, Singapura, Filipina dan Thailand merupakan negara-negara pengimpor minyak (Aziz et,al, 2013). Oleh karena itu, fluktuasi harga minyak juga akan berdampak pada variabel-variabel makroekonomi seperti PDB riil dan inflasi di negara ASEAN-5. Penelitian yang secara spesifik meneliti dampak fluktuasi harga minyak terhadap PDB riil dan inflasi di negara ASEAN-5 dengan menggunakan estimasi Generalized Method of Moments (GMM) belum ada yang melakukan sehingga penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Dampak Fluktuasi Harga Minyak Terhadap Produk Domestik Bruto dan Inflasi di Negara ASEAN-5: Estimasi Generalized Method of Moments (GMM).”

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ekonomi > Ilmu Ekonomi
Depositing User: Ms Lyse Nofriadi
Date Deposited: 05 Feb 2016 03:28
Last Modified: 05 Feb 2016 03:28
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/493

Actions (login required)

View Item View Item