Makna Simbolik Makanan Tradisional Pinyaram dalam Upacara Batagak Penghulu di Nagari Baringin Palembayan

Shinta, Rachmadhani (2025) Makna Simbolik Makanan Tradisional Pinyaram dalam Upacara Batagak Penghulu di Nagari Baringin Palembayan. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Shinta (Sampul dan Abstrak).pdf - Published Version

Download (216kB)
[img] Text (Bab I Pendahuluan)
Text (BAB I Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (493kB)
[img] Text (Bab V Penutup)
Shinta (BAB V Penutup).pdf - Published Version

Download (171kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Shinta (DAFTAR PUSTAKA).pdf - Published Version

Download (300kB)
[img] Text (Tugas Akhir Full)
SKRIPSI FULL.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Shinta Rachmadhani. NIM 1910823017. Departemen Antropologi Sosial. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Andalas. 2025. Skripsi S1, Skripsi ini berjudul: “Makna Simbolik Makanan Tradisional Pinyaram dalam Upacara Adat Batagak Penghulu di Nagari Baringin Palembayan” Penelitian ini membahas makna simbolik makanan tradisional Pinyaram dalam upacara adat Batagak Penghulu di Nagari Baringin, Palembayan. Pinyaram merupakan salah satu makanan khas masyarakat Minangkabau yang memiliki nilai lebih dari sekadar kuliner, tetapi juga sebagai simbol adat dan budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Proses penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi yang bertujuan untuk mendeskripsikan makna dan fungsi Pinyaram dalam konteks upacara adat. Dalam proses pengumpulan data lapangan peneliti melakukan melalui wawancara mendalam dengan tokoh adat, masyarakat setempat, serta observasi langsung dalam pelaksanaan upacara Batagak Penghulu. Temuan penelitian menunjukkan kesimpulan bahwa Pinyaram memiliki makna simbolik yang erat kaitannya dengan nilai penghormatan, kebersamaan, dan doa dalam prosesi adat serta cara penyajian Pinyaram dalam upacara Batagak Penghulu merepresentasikan kesatuan, kesejahteraan, dan harapan bagi pemimpin adat yang baru diangkat. Selain itu, Pinyaram juga mencerminkan falsafah hidup masyarakat Minangkabau yang menjunjung tinggi musyawarah dan mufakat. Penelitian ini menegaskan bahwa makanan tradisional bukan sekadar bagian dari warisan kuliner, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam sistem nilai dan struktur sosial masyarakat. Oleh karena itu, pelestarian makanan tradisional seperti Pinyaram perlu terus dilakukan agar nilai budaya yang terkandung di dalamnya tetap terjaga dan dipahami oleh generasi mendatang. Kata kunci: Pinyaram, Batagak Penghulu, Makna Simbolik Pinyaram

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Antropologi Sosial
Depositing User: S1 Antropologi Sosial
Date Deposited: 15 Apr 2025 02:55
Last Modified: 15 Apr 2025 02:55
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/492713

Actions (login required)

View Item View Item