“NDOK NGINGGONG NEGHUI” :RITUAL ASYEIK DALAM TRADISI SUKU BANGSA KERINCI (Studi Etnografi Suku Bangsa Kerinci di Desa Sumur Anyir, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi).

MUHAMMAD, TORY PRASETYA (2025) “NDOK NGINGGONG NEGHUI” :RITUAL ASYEIK DALAM TRADISI SUKU BANGSA KERINCI (Studi Etnografi Suku Bangsa Kerinci di Desa Sumur Anyir, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi). S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) ABSTRAK .pdf - Published Version Download (378kB)
	Text (BAB I) BAB 1.pdf - Published Version Download (736kB)
	Text (BAB V) BAB TERAKHIR.pdf - Published Version Download (249kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (239kB)
	Text (SKRISPI FULL) SKRIPSI FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (34MB) | Request a copy

Abstract

Muhammad Tory Prasetya, 2010821028, Skripsi S1. Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas, Padang, 2014. Judul : “NDOK NGINGGONG NEGHUI”: RITUAL ASYEIK DALAM TRADISI SUKU BANGSA KERINCI (Studi Etnografi Suku Bangsa Kerinci di Desa Sumur Anyir, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi). Dr. Maskota Delfi, M.Hum Pembimbing I, Fajri Rahman, S.Sos, M.A Pembimbing II. Suku bangsa Kerinci merupakan salah satu etnik pribumi tanah Sumatra yang dikenal memiliki budaya dan peradaban yang tinggi salah satunya adalah ritual Asyeik. Ritual Asyeik adalah ritual komunal Kerinci pra-Islam yang bertujuan untuk meminta kesembuhan, menolak bala, meminta keturunan, hari hujan dan lain sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan prosesi pelaksanaan ritual Asyeik yang dilakukan oleh masyarakat Kerinci, serta untuk mendeskripsikan makna simbolik yang terkandung didalam ritual Asyeik. Penelitian ini adalah penelitian Etnografi yang menggunakan pendekatan teoritis Interpretatif Simbolik Clifford Geertz dalam memahami dan mendeskripsikan simbol dan makna yang terkandung dalam ritual Asyeik. Pemilihan informan dilakukan secara sengaja berdasarkan tujuan penelitian, informan penelitian dibagi menjadi dua jenis informan yaitu informan kunci dan informan biasa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Dusun Empih Desa Sumur Anyir, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh merupakan salah satu tempat yang masih menyimpan jejak ritual Asyeik. Dalam melaksanakan ritual Asyeik harus memiliki latar belakang pelaksanaan yang menjadi alasan kenapa ritual ini harus dilakukan antaranya; mintok ubiak (meminta obat), nepak janjui, maye utua (menepati janji, membayar hutang), ngilang panoah atau ngilang ble (membuang sial atau karma), ngise padandeng, ngise pusako (mencuci benda pusaka) dan sarana hiburan dan pertunjukan. Ritual ini dilakukan dengan beberapa tahapan dan prosesi hingga menuju pelaksanaan ritual Asyeik. Ritual Asyeik dipimpin oleh perempuan yang disebut sebagai guriu dan dibantu oleh dayeng gaduih dalam melaksanakan ritual. Terdapat berbagai jenis Perlengkapan yang digunakan dalam ritual Asyeik berupa tumbuh-tumbuhan, hewan, makanan, dan benda – benda budaya yang dibuat khusus untuk pelaksanaan ritual. Adapun makna simbolik yang terkandung dalam ritual Asyeik adalah pertama makna ritual asyeik dalam kosmologi suku bangsa Kerinci yaitu: makna ritual Asyeik sebagai penghargaan kepada leluhur dan makna ritual Asyeik sebagai cara dan upaya menjaga alam. Ke-dua makna ritual Asyeik dalam masyarakat suku bangsa Kerinci yaitu Makna ritual Asyeik sebagai konsep sehat dan sakit, dan makna ritual Asyeik sebagai identitas suku bangsa Kerinci. Ke-tiga makna ritual Asyeik dalam masyarakat matrilineal Kerinci yaitu makna ritual Asyeik sebagai simbol peran perempuan, dan makna perempuan dalam ritual Asyeik sebagai penjaga tradisi. Kata Kunci: Ritual, Suku Bangsa Kerinci, Simbol, Makna.

Actions (login required)

View Item