Optimasi Distribusi Dosis Radiasi Terapi Proton Pada Glioblastoma Multiforme Berbasis Particle and Heavy Ion Transport Code System Versi 3.341

Hanifa, Shafira (2025) Optimasi Distribusi Dosis Radiasi Terapi Proton Pada Glioblastoma Multiforme Berbasis Particle and Heavy Ion Transport Code System Versi 3.341. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (229kB)
	Text (BAB 1 Pendahuluan) BAB I.pdf - Published Version Download (111kB)
	Text (BAB 5 Penutup) BAB V.pdf - Published Version Download (29kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (113kB)
	Text (Skripsi Utuh) Skripsi.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Distribusi dosis radiasi terapi proton pada Glioblastoma Multiforme (GBM) sangat berpengaruh terhadap efektivitas terapi dan perlindungan Organ at Risk (OAR). Penelitian ini menggunakan teknik Passive Scattering (PS) berbasis Particle and Heavy Ion Transport Code System (PHITS) versi 3.341 untuk mengoptimalkan distribusi dosis radiasi ke target kanker dengan tetap menjaga OAR berada di bawah batas toleransi dosis radiasi berdasarkan pedoman Quantitative Analyses of Normal Tissue Effects in the Clinic (QUANTEC). Simulasi dilakukan menggunakan fantom Oak Ridge National Laboratory (ORNL) dengan mempertimbangkan parameter energi 104–155 MeV, penggunaan kolimator dan kompensator, serta arah penyinaran Posterior-Anterior (PA) dan Superior-Inferior (SI) untuk mencapai distribusi dosis radiasi yang optimal sesuai dengan protokol National Radiation Group (NRG) Oncology. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dosis radiasi dtarget kanker dengan nilai mendekati 50 Gy RBE (Gray Relative Biological effectiveness) dalam 18 fraksi, sementara dosis radiasi yang diterima OAR berada di bawah batas toleransi dosis radiasi. Penyinaran dari dua arah dapat menghasilkan cakupan dosis radiasi yang lebih luas, mengurangi heterogenitas distribusi, dan menurunkan risiko efek samping akibat radiasi berlebih pada OAR. Hasil ini menunjukkan bahwa terapi proton dengan teknik PS efektif dalam menangani GBM, memberikan distribusi dosis radiasi yang lebih merata dan risiko minimal terhadap OAR.

Actions (login required)

View Item