Mulya, Bagas Meiza (2025) ANALISIS KESTABILAN LERENG BERDASARKAN NILAI SUSEPTIBILITAS MAGNETIK (Studi Kasus: Dua Lereng di Nagari Sikucur Tengah, Padang Pariaman). S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (405kB) |
![]() |
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (159kB) |
![]() |
Text
BAB V penutup.pdf - Published Version Download (26kB) |
![]() |
Text (Daftar pustaka)
Daftar pustaka.pdf - Published Version Download (159kB) |
![]() |
Text (skripsi fulltext)
Skripsi fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
Telah dilakukan penelitian untuk analisis kestabilan lereng berdasarkan nilai suseptibilitas magnetik di Nagari Sikucur Tengah, Padang Pariaman. Pengambilan data sampel tanah dilakukan pada tiga lokasi yang berbeda yaitu Lintasan A (tidak bervegetasi), Lintasan B dan satu titik acuan (bervegetasi). Panjang masing-masing lintasan adalah 50 m dengan enam titik kedalaman. Pengukuran nilai suseptibilitas magnetik sampel dilakukan dengan menggunakan Magnetic Susceptibility Meter, dengan frekuensi yang digunakan yaitu Low Frequency (LF) dan High Frequency (HF). Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai suseptibilitas magnetik pada low frequency (κlf) Lintasan A berkisar dari 79 × 10-5 SI hingga 187 × 10-5 SI, Lintasan B berkisar dari 157 × 10-5 SI hingga 751 × 10-5 SI, titik acuan berkisar dari 623 × 10-5 SI hingga 787 × 10-5 SI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mineral magnetik yang mengontrol dalam sampel titik acuan bersifat ferrimagnetik, sedangkan pada Lintasan A dan Lintasan B ferrimagnetik dan paramagnetik. Berdasarkan hubungan nilai κlf terhadap kedalaman pada titik acuan menunjukkan pola penurunan nilai yang konsisten, sedangkan pada Lintasan A dan Lintasan B mengalami fluktuatif dan nilai κlf pada Lintasan A jauh lebih kecil dibandingkan Lintasan B dari titik acuan. Pola redistribusi tanah pada Lintasan A Nilai κfd pada titik acuan dan Lintasan secara keseluruhan < 2,0 % sedangkan pada Lintasan A terdapat beberapa titik > 2,0 % yang menunjukkan Lintasan A mengandung dominasi bulir superparamagnetik (SP) yang lebih tinggi sehingga semakin tinggi juga penyerapan air tanah. Dengan demikian, lereng di Nagari Sikucur Tengah, Padang Pariaman telah mengalami ketidakstabilan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Arif Budiman, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Kestabilan lereng, High Frequency, Low Frequency, Suseptibilitas Magnetik. |
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > S1 Fisika |
Depositing User: | S1 Fisika Fisika |
Date Deposited: | 10 Apr 2025 04:13 |
Last Modified: | 10 Apr 2025 04:13 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/491551 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |