Muhammad, Alif Bari (2025) dentifikasi Kandungan Asam Borat pada Bakso di Kota Padang dengan Metode KitKertas Kunyit. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
abstrak.pdf - Published Version Download (269kB) |
![]() |
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (273kB) |
![]() |
Text (BAB 6 Pendahuluan)
BAB 6 Penutup.pdf - Published Version Download (195kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (248kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Asam borat merupakan senyawa yang terbentuk dari pelarutan boraks dalam air dan sering digunakan sebagai insektisida rumah tangga. Namun, boraks kerap disalahgunakan sebagai bahan tambahan pangan, terutama sebagai pengawet pada bakso, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mendeteksi keberadaan boraks dalam bakso serta mengevaluasi tingkat penyalahgunaannya di Kota Padang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan pada bulan November 2024 hingga April 2025 di Laboratorium Biomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas. Metode yang digunakan adalah uji kit kertas kunyit yang mengalami perubahan warna menjadi merah bata atau merah kecoklatan ketika diuji dengan sampel yang mengandung asam borat. Sebanyak 110 sampel bakso dikumpulkan dari 11 kecamatan di Kota Padang untuk diuji menggunakan metode ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 110 sampel yang diuji, sebanyak 19% (21 sampel) terdeteksi mengandung boraks. Hampir seluruh kecamatan menunjukkan adanya kandungan boraks dalam sampel bakso, kecuali Kecamatan Kuranji yang tidak terdeteksi adanya asam borat. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan boraks dalam bakso masih marak terjadi di Kota Padang. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penyalahgunaan asam borat dalam bakso masih cukup tinggi di Kota Padang. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan lebih ketat dari pihak berwenang seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Dinas Kesehatan, inspeksi rutin terhadap produk pangan, dan peningkatan edukasi kepada masyarakat serta pelaku usaha mengenai bahaya boraks dalam makanan guna mencegah dampak negatif terhadap kesehatan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dra. Elmatris Sy, M.S. |
Uncontrolled Keywords: | Asam borat, bakso, kit kertas kunyit, boraks |
Subjects: | R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > S1 Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 09 Apr 2025 09:09 |
Last Modified: | 09 Apr 2025 09:09 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/491542 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |