Ummul, Hakimi (2025) GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KELUHAN KEPUTIHAN PADA SISWI ASRAMA SMAN 1 PADANG PANJANG. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (COVER DAN ABSTRAK)
ABSTRAK_UMMUL HAKIMI_2110311048.pdf - Published Version Download (187kB) |
![]() |
Text (BAB I)
BAB 1_UMMUL HAKIMI_2110311048.pdf - Published Version Download (125kB) |
![]() |
Text (BAB VII)
BAB AKHIR_UMMUL HAKIMI_2110311048.pdf - Published Version Download (103kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA_UMMUL HAKIMI_2110311048.pdf - Published Version Download (141kB) |
![]() |
Text (FULL TEXT)
SKRIPSI FULL TEXT_UMMUL HAKIMI_2110311048..pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Keputihan juga dikenal istilah leucorrhoea, white discharge, vaginal discharge, atau flour albus adalah keluarnya cairan kental dari vagina yang bukan merupakan darah. Keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu keputihan normal atau fisiologis dan keputihan abnormal atau patologis. Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dan Provinsi Sumatera Barat belum mempunyai catatan mengenai kejadian keputihan pada remaja putri. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran faktor – faktor yang memengaruhi keluhan keputihan pada siswi asrama SMAN 1 Padang Panjang. Jenis penelitian analitik cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik total sampling dan instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Terdapat 149 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik analisis menggunakan univariat dan bivariat (chi-square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluhan keputihan terbanyak pada siswi asrama SMAN 1 Padang Panjang adalah keputihan fisiologis (62,4%). Kelompok usia yang paling banyak mengalami keluhan keputihan adalah kelompok usia remaja akhir (98%), siswi yang memiliki keluhan keputihan terbanyak menunjukkan perilaku vulva hygiene yang cukup (54,4%), tidak menggunakan pantyliner (57,9%), tidak menggunakan sabun pembersih kewanitaan(75,8%) dan tingkat stres terbanyak pada siswi asrama yang mengalami keluhan keputihan adalah tingkat stres sedang (81,9%). Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan bermakna antara vulva hygiene (p-value=0,000) dan penggunaan pantyliner (p-value=0,014) dengan keluhan keputihan. Di sisi lain, tidak ada hubungan antara penggunaan sabun pembersih kewanitaan (p-value=1,000) dan tingkat stres (p-value=0,230) dengan keluhan keputihan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | dr. Rina Gustia, Sp.D.V.E, Subsp.D.A, FINSDV, FAADV |
Uncontrolled Keywords: | Keputihan, Vulva Hygiene, Pantyliner, Sabun Pembersih Kewanitaan, Tingkat Stres |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > S1 Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 27 Mar 2025 02:57 |
Last Modified: | 27 Mar 2025 02:57 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/491257 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |