EVALUASI HIBRIDA SILANG TUNGGAL ENAM GALUR INBRED JAGUNG (Zea mays L.) DALAM PERSILANGAN DIALEL

Dinda, Putri Irawan (2025) EVALUASI HIBRIDA SILANG TUNGGAL ENAM GALUR INBRED JAGUNG (Zea mays L.) DALAM PERSILANGAN DIALEL. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (232kB)
[img] Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I.pdf - Published Version

Download (205kB)
[img] Text (BAB V Penutup)
BAB V.pdf - Published Version

Download (141kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (207kB)
[img] Text
Skripsi fulltext.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Jagung (Zea mays L.) adalah salah satu tanaman pangan utama yang berperan penting dalam sektor pertanian dan peternakan di Indonesia. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi jagung nasional adalah dengan pengembangan varietas jagung hibrida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penampilan hibrida persilangan tunggal dan mengidentifikasi kombinasi persilangan terbaik. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2023 sampai Juni 2024 di Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan 15 genotipe hibrida silang tunggal yang diperoleh dari persilangan 6 galur inbred dan satu varietas hibrida P32 sebagai pembanding. Penanaman genotipe hibrida menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis ragam menggunakan uji F pada taraf nyata 5% dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa H3, H8, H13 dan H15 merupakan hibrida yang mempunyai penampilan dan hasil yang menyamai atau lebih tinggi dibandingkan P32. Galur inbred dengan kemampuan bergabung umum terbaik adalah UZ-3, P181, dan R2. Kombinasi persilangan H3, H13, dan H15 menunjukkan nilai daya gabung khusus yang terbaik pada karakter bobot biji per hektar. Ketiga genotipe hibrida ini memiliki nilai heterosis, heterobeltiosis dan standar heterosis yang umumnya tinggi dan positif pada setiap karakter yang diamati. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa tinggi letak tongkol erat hubunganya dengan tinggi tanaman, panjang tongkol erat hubungannya dengan bobot 1000 biji, begitu juga halnya dengan korelasi umur berbunga jantan dan umur berbunga betina.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Dr. Nurwanita Ekasari Putri, S.P,M.Si
Uncontrolled Keywords: Daya Gabung, Griffing 4, Heterosis, Heterobeltiosis, Korelasi
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > S1 Agroteknologi
Depositing User: S1 Agroteknologi Agroteknologi
Date Deposited: 21 Mar 2025 08:04
Last Modified: 21 Mar 2025 08:04
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/490776

Actions (login required)

View Item View Item