Analisis Pendugaan Nilai Karoten pada Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Hasil Ekstraksi Dingin dan Steam Menggunakan Multiple Linear Regression

Kaniga, M. Pippo (2025) Analisis Pendugaan Nilai Karoten pada Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Hasil Ekstraksi Dingin dan Steam Menggunakan Multiple Linear Regression. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Abstrak.pdf - Published Version Download (94kB)
	Text (Pendahuluan) BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (121kB)
	Text (Penutup) BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (55kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (137kB)
	Text (Skripsi Full Text) Skripsi FullText.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Karoten merupakan salah satu komponen utama dalam minyak kelapa sawit yang berperan penting dalam kualitas dan nilai ekonominya. Ekstraksi steam dan dingin merupakan proses perlakuan setelah TBS di brondol dan sebelum dilakukan esktraksi minyak. Steam menggunakan proses yang biasa dilakukan di prabrik dan dingin pada suhu 4 0C. Penelitian menggunakan dua perlakuan yaitu ekstraksi dingin dan steam dengan empat tingkat kematangan TBS diantaranya kematangan pada 140-160 hari setelah penyerbukan (HSP), 160-180 HSP, 180-200 HSP, dan 200-220 HSP. Penelitian ini bertujuan untuk menduga nilai karoten pada tandan buah segar (TBS) kelapa sawit berdasarkan nilai warna hasil ekstraksi dingin dan steam menggunakan metode Multiple Linear Regression (MLR). Variabel bebas dalam model mencakup parameter warna berupa nilai Lab dan Hue, lalu variabel terikatnya nilai karoten. Data diperoleh melalui metode spektrofotometri untuk mengetahui karoten dan alat kolorimeter untuk mengetahui nilai parameter warna lalu dilakukan pengolahan data untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan kadar karoten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa R Square (koefisien determinasi) yang diperoleh masih kurang berpengaruh (< 0.49). Rata-rata nilai koefisien determinasi pada proses dingin memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan proses steam. Korelasi yang dihasilkan rata-rata masih korelasi moderat (0.30-0.49) kecuali pendugaan berdasarkan nilai a, b, dan hue yang menghasilkan korelasi sedang (0.50-0.70). Rata-rata nilai korelasi pada proses dingin memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan proses steam.

Actions (login required)

View Item