Hubungan Faktor Iklim dan Pemodelan Prediksi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bekasi 2014-2023

Budhidharma, Dayyan Shiddiq Al Passay (2025) Hubungan Faktor Iklim dan Pemodelan Prediksi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bekasi 2014-2023. S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Dayyan_Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (199kB)
[img] Text (Bab 1)
Dayyan_BAB 1.pdf - Published Version

Download (208kB)
[img] Text (Bab 6)
Dayyan_BAB 6.pdf - Published Version

Download (165kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (202kB)
[img] Text (Tesis)
Tesis Dayyan.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit mematikan yang sering terjadi di Indonesia, dengan Provinsi Jawa Barat mencatatkan kasus tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Kota Bekasi menjadi salah satu kota dengan lebih dari 15.000 kasus DBD antara 2014 dan 2023. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor iklim dan memodelkan prediksi kasus DBD di Kota Bekasi.Metode yang digunakan adalah studi ekologi, dengan variabel dependen berupa kasus DBD dan variabel independen termasuk suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, curah hujan, dan hari hujan. Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi, BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok, dan BPS Kota Bekasi untuk periode 2014-2023. Data diolah menggunakan IBM SPSS 25 dan analisis prediksi dilakukan dengan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lag time 0 bulan, kelembaban udara (p=0,001), curah hujan (p=0,007), dan hari hujan (p=0,001) berhubungan signifikan dengan kasus DBD. Pada lag time 1 bulan, variabel yang berhubungan adalah suhu udara (p=0,030), kelembaban udara (p=0,001), curah hujan (p=0,001), dan hari hujan (p=0,001). Untuk lag time 2 bulan, variabel yang berhubungan adalah suhu udara (p=0,003), kelembaban udara (p=0,001), curah hujan (p=0,001), dan hari hujan (p=0,001). Kelembaban udara menjadi variabel dominan dalam semua kelompok lag time. Model prediksi terbaik menggunakan data dua bulan sebelumnya dengan akurasi 37%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kelembaban udara berpengaruh signifikan terhadap kasus DBD, dan model prediksi yang optimal dengan menggunakan formula DBD = -231,556 - 14,606 SUL2 + 9,491 KUL2 + 0,065 CHL2 - 0,084 HHL2 + 0,400 DBDL2 untuk memprediksi angka kasus DBD di Kota Bekasi.

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Prof. Dr. Masrizal, S.K.M., M. Biomed; Dr. Aria Gusti, S.K.M., M. Kes.
Uncontrolled Keywords: DBD; Iklim; Lag time; Ekologi
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat > S2 Epidemiologi
Depositing User: s1 kesehatan masyarakat
Date Deposited: 20 Mar 2025 07:09
Last Modified: 20 Mar 2025 07:09
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/490685

Actions (login required)

View Item View Item