Julianti, Julianti (2025) Pengaruh Jenis dan Dosis Perekat Terhadap Kualitas Fisik Ransum Pelet Mengandung Rumput Laut Cokelat Turbinaria decurrens Produk fermentasi MOL Nasi. S1 thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
![]() |
Text
COVER & ABSTRAK.pdf - Published Version Download (50kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf - Published Version Download (2MB) |
![]() |
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (1MB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) |
![]() |
Text (skripsi lengkap)
SKRIPSI FULL JULIANTI 2010611074.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
PENGARUH JENIS DAN DOSIS PEREKAT TERHADAP KUALITAS FISIK RANSUM PELET MENGANDUNG RUMPUT LAUT COKELAT Turbinaria decurrens PRODUK FERMENTASI MOL NASI Julianti, dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Maria Endo Mahata, MS dan Prof. Dr. Ir. Yose Rizal, M. Sc Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang 2025 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi jenis perekat pelet dan dosis perekat pelet terhadap kadar air, berat jenis, sudut tumpukan, kerapatan tumpukan, dan kerapatan pemadatan tumpukan ransum berbentuk pelet yang mengandung rumput laut cokelat Turbinaria decurrens produk fermentasi MOL nasi (TdPFMN). Penelitian menggunakan metode eksperimen, dengan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 3x3 dengan 3 kali ulangan. Faktor A jenis perekat yaitu: A1 (tepung tapioka), A2 (tepung sagu) dan A3 (tepung terigu), faktor B dosis perekat yaitu: B1 (1%), B2 (2%) dan B3 (3%). Peubah yang diamati adalah: kadar air (%), berat jenis (g/cm3), sudut tumpukan (o), kerapatan tumpukan (g/cm3), dan kerapatan pemadatan tumpukan (g/cm3). Hasil analisis ragam menunjukkan tidak terdapat interaksi (P>0,05) antara jenis perekat pelet (tapioka, sagu dan terigu) dan dosis perekat pelet (1, 2, dan 3%) pada kadar air, berat jenis, sudut tumpukan, kerapatan tumpukan dan kerapatan pemadatan tumpukan, namun terdapat pengaruh faktor jenis perekat (tapioka, sagu dan terigu) yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar air dan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kerapatan tumpukan ransum berbentuk pelet mengandung TdPFMN dengan kandungan garam rendah. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan perekat tapioka dan terendah pada perekat terigu, serta kerapatan pemadatan tertinggi pada perlakuan perekat sagu dan terendah pada perlakuan tapioka. Berdasarkan hasil parameter yang diukur dapat disimpulkan jenis perekat ransum pelet terbaik adalah perekat sagu karena memiliki kadar air 11,78% dan kerapatan tumpukan 0,626 g/cm3, dengan dosis cukup 1%. Kata kunci: Dosis perekat, jenis perekat, kualitas fisik, pelet, Turbinaria decurrens
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. Ir. Maria Endo Mahata, M.S |
Uncontrolled Keywords: | Dosis perekat, jenis perekat, kualitas fisik, pelet, Turbinaria decurrens |
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Peternakan > S1 Peternakan |
Depositing User: | S1 |
Date Deposited: | 14 Apr 2025 03:52 |
Last Modified: | 14 Apr 2025 03:52 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/490668 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |