PENGARUH KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN, KOMORBIDITAS DAN KARAKTERISTIK PASIEN TERHADAP HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KETAHANAN HIDUP PASIEN HEMODIALISIS PENYAKIT GINJAL KRONIS DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Ari, Susanti (2025) PENGARUH KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN, KOMORBIDITAS DAN KARAKTERISTIK PASIEN TERHADAP HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KETAHANAN HIDUP PASIEN HEMODIALISIS PENYAKIT GINJAL KRONIS DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. S2 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Abstrak_Ari Susanti.pdf - Published Version Download (344kB)
	Text (BAB I) BAB I_ Ari Susanti.pdf - Published Version Download (190kB)
	Text (BAB Akhir) BAB Akhir_Ari Susanti.pdf - Published Version Download (43kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka_Ari Susanti.pdf - Published Version Download (180kB)
	Text (Tugas Akhir Full Text) Tugas Akhir_Tesis_Ari Susanti.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan Penelitian Selama periode 2022-2023, terjadi peningkatan jumlah kematian akibat penyakit ginjal kronis (PGK), dari 170 pasien pada tahun 2022 menjadi 197 pasien pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepatuhan pembatasan Cairan, Komorbiditas dan Karakteristik terhadap hubungan status gizi dengan ketahanan hidup pasien hemodialisis PGK di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode Studi kohort retrospektif ini bersumber dari rekam medis pasien hemodialisis PGK di RSUP Dr. M. Djamil Padang serta dianalisis menggunakan analisis survival. Distribusi frekuensi berdasarkan faktor risiko digambarkan melalui analisis survival. Analisis univariat melihat distribusi frekuensi masing-masing variabel. Analisis bivariat, probabilitas survival dan HRcrude didapatkan melalui kurva Kaplan meier dan Regresi Cox. Analisis multivariat dilakukan untuk menguji interaksi dan confounding. Uji Seleksi AIC digunakan untuk memilih model terbaik. Hasil Penelitian ini melibatkan 93 pasien hemodialisis PGK, di mana 48,39% memiliki status gizi normal, 29,03% mengalami overweight/obesitas, dan 22,58% termasuk dalam kategori underweight. Sebanyak 62,37% pasien diketahui tidak mematuhi pembatasan cairan yang dianjurkan. Sebesar 44,09% pasien memiliki lebih dari satu komorbiditas. Uji confounding menunjukkan bahwa kepatuhan pembatasan cairan, komorbiditas, dan usia berperan sebagai confounder. Berdasarkan final model, diketahui pasien overweight/obese memiliki risiko kematian 4,50 kali lebih besar, sedangkan pasien underweight memiliki risiko kematian 5,08 kali lebih tinggi dibandingkan pasien dengan status gizi normal. Kesimpulan Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan ketahanan hidup pasien hemodialisis PGK. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan status gizi terhadap ketahanan hidup pasien hemodialisis PGK.

Actions (login required)

View Item