PENGARUH RIWAYAT ASI EKSKLUSIF TERHADAP WAKTU KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KOTA SUNGAI PENUH TAHUN 2021-2023

Safutri, Mitha (2025) PENGARUH RIWAYAT ASI EKSKLUSIF TERHADAP WAKTU KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KOTA SUNGAI PENUH TAHUN 2021-2023. S2 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (218kB)
	Text (BAB 1) BAB 1.pdf - Published Version Download (194kB)
	Text (BAB Akhir) BAB akhir.pdf - Published Version Download (88kB)
	Text (daftar pustaka) daftar pustaka.pdf - Published Version Download (186kB)
	Text (Tesis_Full) Tesis_Mitha Safutri_2221212001_full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (86MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan Penelitian Waktu kejadian stunting pada balita sangat penting untuk mengidentifikasi periode risiko tertinggi, khususnya dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Untuk bayi berusia 0-6 bulan, air susu ibu (ASI) merupakan makanan tunggal yang sempurna. Kejadian stunting di Kota Sungai Penuh masih tergolong tinggi, dengan prevalensi yang terus meningkat sejak tahun 2021 dengan cakupan ASI eksklusif mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh riwayat ASI eksklusif terhadap waktu kejadian stunting pada balita di Kota Sungai Penuh selama periode 2021-2023. Metode Penelitian ini menggunakan desain studi kohort retrospektif dengan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh. Jumlah sampel 77 balita. Adapun variabel dependen yaitu waktu kejadian stunting, variabel independen yaitu riwayat ASI Eksklusif serta covariat (faktor anak dan riwayat sosial ekonomi). Analisis data dilakukan menggunakan metode survival analisis. Analisis univariat untuk menggambarkan distribusi frekuensi, bivariat mencakup estimasi probabilitas survival dan hazard ratio (HR) berdasarkan kurva Kaplan-Meier dan regresi Cox. Analisis multivariat dilakukan untuk menguji interaksi dan confounding. Serta uji seleksi AIC untuk memilih model terbaik. Hasil Penelitian ini memperoleh di Kota Sungai Penuh, 61% menerima ASI eksklusif dan 39% tidak. Terdapat 9 balita (11,69%) mengalami kejadian stunting (event). Balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif memiliki risiko 14,71 kali lebih tinggi mengalami stunting lebih awal dibandingkan balita yang mendapatkan ASI eksklusif, setelah dikontrol oleh variabel penyakit penyerta dan pendidikan ibu. Variabel inisiasi menyusu dini (IMD), penyakit penyerta, pendidikan ibu, dan pendapatan keluarga berperan sebagai confounder dalam penelitian ini. Kesimpulan Riwayat ASI eksklusif mempengaruhi waktu kejadian stunting pada balita dengan mempertimbangkan penyakit penyerta dan pendidikan ibu. Temuan ini menegaskan pentingnya pemberian ASI eksklusif sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini, terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan.

Actions (login required)

View Item