KORELASI KADAR RECEPTOR ACTIVATOR OF NUCLEAR FACTOR-KB, RECEPTOR ACTIVATOR OF NUCLEAR FACTOR-KB LIGAND DAN OSTEOPROTEGERIN DENGAN CARBOXYTERMINAL CROSSLINKED TELOPEPTIDE OF TYPE 1 COLLAGEN PADA PROSES REMODELING TULANG PENDERITA ARTRITIS REUMATOID

HERDIAN, PRIMA ARIONATA (2025) KORELASI KADAR RECEPTOR ACTIVATOR OF NUCLEAR FACTOR-KB, RECEPTOR ACTIVATOR OF NUCLEAR FACTOR-KB LIGAND DAN OSTEOPROTEGERIN DENGAN CARBOXYTERMINAL CROSSLINKED TELOPEPTIDE OF TYPE 1 COLLAGEN PADA PROSES REMODELING TULANG PENDERITA ARTRITIS REUMATOID. Spesialis thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (246kB)
[img] Text (bab 1)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (409kB)
[img] Text (bab 7)
BAB 7.pdf - Published Version

Download (33kB)
[img] Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (376kB)
[img] Text (thesis full)
Tesis Sp1 dr. Herdian Prima Arionata.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan: Pasien dengan artritis reumatoid (AR) menunjukkan peningkatan risiko osteoporosis. Kondisi ini mempersulit tatalaksana dan mengakibatkan peningkatan beban keuangan. Kadar Carboxyterminal Crosslinked Telopeptide of Type I Collagen (CTX-1) yang lebih tinggi dapat menunjukkan aktivitas AR bersamaan dengan gejala perusakan sendi yang cepat. Selain itu, bone turnover marker (BTM) bertanggung jawab atas pengeroposan tulang dan AR. Pemeriksaan BTM seperti receptor activator of nuclear factor-B (RANK), receptor activator of nuclear factor-B ligand (RANKL), dan osteoprotegerin (OPG) pada pasien AR dapat membantu klinisi memahami laju proses resorbrsi tulang yang terkait dengan perkembangan osteoporosis. Metode: Penelitian ini adalah suatu penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional pada 30 pasien AR yang menjalani pengobatan di Poliklinik Reumatologi RSUP Dr. M. Djamil Padang yang dipilih dengan metode consecutive sampling. Pemeriksaan konsentrasi RANK, RANKL, OPG, dan CTX-1 serum dilakukan melalui pengambilan darah vena dan menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Kemudian, dilakukan analisis deskriptif dan korelatif. Hasil: Hasil analisis menunjukkan terdapat derajat korelasi yang sangat kuat antara kadar RANK dan CTX-1 pada AR (r=0,928) dengan arah korelasi positif yang secara statistik bermakna (p<0,05) dan R2 sebesar 0,380, terdapat derajat korelasi yang sangat kuat antara kadar RNKL dan CTX-1 pada AR (r=0,929) dengan arah korelasi positif yang secara statistik bermakna (p<0,05) dan R2 sebesar 0,327, dan terdapat derajat korelasi yang kuat antara kadar OPG dan CTX-1 pada AR (r=0,786) dengan arah korelasi positif yang secara statistik bermakna (p<0,05) dan R2 sebesar 0,321. Rerata kadar RANK, RANKL, dan CTX-1 pasien AR mengalami peningkatan dari ambang batas normal (p=0,001). Sementara itu, kadar OPG pasien AR mengalami penurunan dari ambang batas normal (p=0,001). Kesimpulan: Pemeriksaan BTM dapat dilakukan untuk menilai risiko pengeroposan pada pasien AR. Karena terdapat korelasi yang bermakna antara kadar RANK, RANKL, dan OPG dengan CTX-1 pada pasien AR

Item Type: Thesis (Spesialis)
Supervisors: Dr. dr. Najirman, Sp.PD-KR, FINASIM
Uncontrolled Keywords: RANK, RANKL, OPG, CTX-1, artritis reumatoid
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran > Sp-1 Penyakit Dalam
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 14 Mar 2025 07:23
Last Modified: 14 Mar 2025 07:23
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/489889

Actions (login required)

View Item View Item