Analisis Histofisiologis Ikan Sapu-sepu (Hypostomus plecostomus Linn.) Pada Sungai Banuaran Yang Terkena Limbah Karet di Kota Padang

Wiyaguna, Depitra (2013) Analisis Histofisiologis Ikan Sapu-sepu (Hypostomus plecostomus Linn.) Pada Sungai Banuaran Yang Terkena Limbah Karet di Kota Padang. S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Tesis Full Teks)
PASCASARJANA BIOLOGI 2013 DEPITRA WIYAGUNA 1021208107.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (15MB)

Abstract

Sungai merupakan badan perairan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan rumah tangga, industri dan pariwisata. Penggunaan sungai secara berlebihan tak jarang menimbulkan pencemaran pada sungai tersebut khususnya yang digunakan untuk keperluan industri. Salah satu sungai yang dimanfaatkan untuk keperluan industri di kota Padang adalah Sungai Banuaran yang dimanfaatkan untuk pembuangan limbah karet. Limbah karet merupakan limbah organik yang memiliki kandungan bahan organik tinggi, bau menyengat dan berwama. Kandungan bahan organik tinggi yang dikandung limbah karet adalah amoniak dan nitrogen. Keberadaan bahan organic yang tinggi seperti amoniak dapat menimbukan gangguan pada histologi dan fisiologi organisme yang hidup di sungai tersebut contohnya ikan Sapu-sapu {Hypostotmis plecostomus Linn.). Spesies H. plecostomus Linn, ditemukan hidup pada badan sungai Banuaran dengan memanfaatkan endapan yang dihasilkan dari limbah karet sebagai makanannya. Penelltian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi struktur histologis dan fisiologis khususnya nilai darah pada spesies H. plecostomus Linn, terkait dengan keberadaan kandungan bahan organik tinggi yang berasal dari limbah karet Penelitian ini juga mengukur kadar parameter fisika dan kimia dari sungai banuaran yang akan dihubungkan dengan kondisi histologis dan fisiologis spesies H. plecostomus Linn. Hasil peneiitian ini diharapkan dapat menjadi masukan terhadap pengaruh limbah organik berupa limbah karet terhadap kondisi histologis dan fisiologis ikan yang hidup di sungai. Disamping juga menambah pengetahuan terkait studi ekofisiologis pada ikan. Peneiitian ini dilaksanakan dari April 2012 sampai Januari 2013 dengan menggunakan metode deskriptif dan analisis non parametrik. Sampel ikan H. plecostomus Linn, diambil dari tiga titik pada aliran Sungai Banuaran yang berada di sekitar lokasi pembuangan limbah karet PT. Kiiang Lima Gunung, Banuaran, Padang sedangkan untuk Sampel ikan kontrol diambil dari lokasi yang tidak berhubungan pabrik karet yaitu di daerah Palinggam, Seberang Padang. Titik pengambilan pertama berada 100 m kearah hulu/ atas saluran pembuangan limbah, disebut Lokasi 1. Titik pengambilan kedua berada tepat pada saluran pembuangan limbah, disebut Lokasi 2 sedangkan titik pengambilan ketiga berada 100 m keaiah hilir/ bawah saluran pembuangan limbah, disebut Lokasi 3. Jumlah sampel yang diambil sebanyak tiga ekor ikan per titik pengambilan yang mana dari masing-masing ikan akan diisolasi organ insang, ginjal, jantung dmi hati yang selanjutnya akan dibuat sayatan histologis organ. Sayatan histologis tersebut akan dianalisis Jenis dan tahap kerusakannya berdasarkan sistem skoring kerusakan sei dan dianalisis dengan uji non parametric Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney dengan taraf beda nyata 5%. Data fisiologis nilai darah juga diukur dari masing-masing ikan tersebut meliputi jumlah eritrosit, jumlah leukosit, kadar hemoglobin dan kadar hematokrit. Pada tiga titik pengambilan sampel ikan Juga dilakukan pengukuran kadar parameter ftsika kimia perairan meliputi kadar amoniak, nitrit, nitrat, oksigen terlarut, karbondioksida terlarut, fosfat, seng dan suhu. Kadar parameter fisika kimia akan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan berdasarkan PP no 82 tahun 2001. Hasil analisis terhadap kondisi struktur histologis insang, ginjal, Jantung dan ati memperlihatkan perubahan. Struktur histologis insang dari Lokasi 1, 2 dan 3 memiliki kerusakan yang secara umum hampir sama yaitu hiperplasia, pendarahan, lists sel dan nekrosis sel. Jenis dan tahap kerusakan tersebut dianalisis dan didapatkan nilai p hitung besar dari 5% (p>5%) artinya kerusakan histologis pada Lokasi 1, 2 dan 3 tidak memiliki perbedaan nyata. Untuk struktur histologis ginjal dari Lokasi 1, 2 dan 3 memiliki Jenis dan tahap kerusakan sel yang sama yaitu hipertropi glomerulus, hipeitropi tubulus, reduksi rongga filtrat, lisis sel dan nekrosis sel. Analisis Kruskal Wallis dan Mann Whitney Juga menunjukkan tidak berbeda nyatanya kerusakan histologis yang dialami ginjal H. plecostomus Linn, dengan nilai p hitung yang didapatkan besar dari 5% (P>0.05). Untuk struktur histologis hati dari lokasi 1, 2 dan 3 ditemukan kesamaan kerusakan histologis berupa hipertropi sel, peradangan, lisis se! dan nekrosis sedangkan pada histologis hati kontrol ditemukan kondisi kerusakan tahap awal berupa hipertropi tetapi tidak pada keselunihan sayatan histologis yang diamati. Kesamaan jenis dan tahap kerusakan yang dimiliki oleh struktur histologis hati dari Lokasi 1, 2 dan 3 menyimpulkan tidak adanya perbedaan tingkat kerusakan antar lokasi tersebut. Hal inl juga didukung dengan hasil uji Mann Whitney antar Lokasi 1, 2 dan 3 yang memperoleh nilai p hitung lebih besar dari taraf beda nyata 5% (p>0.05). Struktur histologis jantung secara keseluruhan tidak memperlihatkan kerusakan yang parah hanya kerusakan tingkat awal berupa pembengkakan sel. Hal tersebut juga didukung dengan hasil uji Kruskal Wallis untuk Lokasi kontrol, 1, 2 dan 3 yang tidak memperlihatkan perbedaan nyata dengan nilai p hitung untuk keseluruhan lokasi lebih besar dari taraf beda nyata 5% (0.619>0.05). Penghitungan data fisiologis d^^ memperoleh nilai eritrosit sebanyak 1,46 X lOVmm^ - 2,49 x 10^/mm^ yang masih dalam kisaran normal yaitu 1 - 3 x lOVmm^. Untuk nilai leukosit, didapatkan nilai leukosit pada Lokasi 1 sebanyak 101.025/mm^ dan 3 sebanyak 154.016/mm^ yang masih berada dalam kisaran normal (20- ISO.OOO/mm^) sedangkan untuk nilai leukosit dari Lokasi 2 berada di atas normal (314.041/mm'). Hal ini disebabkan Lokasi 2 merupakan lokasi yang terhubung langsung dengan saluran pembuangan limbah sehingga limbah yang dibuang langsung mengenai ikan H. plecostomus Linn, yang hidup di Lokasi 2. Secara keseluruhan nilai hematokrit dari lokasi penelitian berada diatas batas minimum normal (>22%), yaitu berkisar dari 23% - 36,89%. Untuk penghitungan nilai hemoglobin pada lokasi penelitian didapatkan nilai hemoglobin pada Lokasi 1, 2 dan 3 berada pada kisaran 5,4-5,9 gr/dl yang mana nilai tersebut lebih rendah dari kisaran VT nilai normal (12-14 gr/dl) yang mana. Rendahnya nilai hemoglobin diperkirakan karena kecepatan sintesa hemoglobin lebih lambat dibandingkan dengan kecepatan rusaknya hemoglobin akibat senyawa limbah organik sungai yang berada di atas ambang batas. Pengukuran faktor fisika kimia perairan dilakukan pada masing-masing lokasi pengambilan sampel ikan meliputi kadar amoniak, nitrit, nitrat, fosfat, O2 lerlanit, CO2 teriarut dan logam seng. Dari hasil pengukuran, didapatkan kadar amoniak, nitrit, CO2 teriarut dan seng berada diatas baku mutu lingkungan yang dipeitolehkan berdasarican PP no 82 Tahun 2001. Tinggi kadar senyawa-senyawa organik tersebul diperkirakan menjadi penyebab kerusakan histologis dan fisiologis pada tubuh ikan H. plecoslomus Linn. Hasil penelitian ini menyimpulkan terjadinya kerusakan histologi pada organ insang, ginjal dan hati H. plecoslomus Linn pada lokasi penelitian I, 2 dan 3. Gangguan fisiologis pada darah H. plecoslomus Linn juga terjadi berupa rendahnya nilai leukosit pada Lokasi 2 berada dibanding nilai normal. Hal tersebut juga berlaku untuk kadar hemoglobin yang diukur pada lokasi penelitian 1 (5,65 gr/dl), 2 (5,4 gr/dl) dan 3 (5,9 gr/dl) yang mana berada di bawah kisaran kadar normal (12-14 gr/dl).

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Dr. Djong Hon Tjong; Dr. Ir. Indra Junaidi Zakaria, MS
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > S2 Biologi
Depositing User: Ms Dian Budiarti
Date Deposited: 14 Mar 2025 03:34
Last Modified: 14 Mar 2025 03:34
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/489873

Actions (login required)

View Item View Item