Pengendalian Spodoptera frugiperda J. E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) Menggunakan Beberapa Strain Cendawan Endofit Trichoderma asperellum Samuels, Lieckf & Nirenberg pada Tanaman Jagung

Alfasiri, Ayubi (2025) Pengendalian Spodoptera frugiperda J. E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) Menggunakan Beberapa Strain Cendawan Endofit Trichoderma asperellum Samuels, Lieckf & Nirenberg pada Tanaman Jagung. S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (139kB)
[img] Text (Bab I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (130kB)
[img] Text (Bab V)
BAB V.pdf - Accepted Version

Download (57kB)
[img] Text (Daftar pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (170kB)
[img] Text (Full text)
Full text Tesis.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Ulat grayak (Spodoptera frugiperda) J. E. Smith merupakan hama pada tanaman jagung, Salah satu alternatif pengendalian adalah dengan pengendalian hayati menggunakan cendawan entomopatogen. Trichoderma asperellum (Samuels, Lieckf. & Nirenberg) dilaporkan dapat bersifat entomopatogen dan dapat membantu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari virulensi T. asperellum. terhadap S. frugiperda, menentukan kemampuan kolonisasi T. asperellum pada jagung, mengevaluasi pengaruh T. asperellum terhadap preferensi oviposisi imago S. frugiperda pada jagung. mempelajari pengaruh kolonisasi T. asperellum pada jagung terhadap biologi S. frugiperda dan mengkarakterisasi senyawa metabolit pada jagung setelah introduksi T. asperellum. Penelitian terdiri dari tiga tahap, tahap pertama adalah uji virulensi T. asperellum terhadap S. frugiperda, tahap kedua adalah uji kolonisasi T. asperellum pada tanaman jagung dan pengaruhnya terhadap biologi S. frugiperda dan tahap ketiga adalah pengukuran kandungan metabolit jagung setelah introduksi T. asperellum. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari isolat T. asperellum A116, PC21, S2D11, SD324, AB2B3 dan aquades steril sebagai kontrol. Konsentrasi T. asperellum yang digunakan adalah 108 konidia/ml. Pengamatan meliputi mortalitas telur dan larva, perkembangan larva menjadi pupa dan imago setelah aplikasi langsung T. asperellum pada stadia telur dan larva, serta aplikasi tidak langsung melalui pemberian pakan daun yangtelah diintroduksi T. asperellum. Pengamatan juga dilakukan pada hasil oviposisi imago, kemampuan kolonisasi, pengukuran kadar glukosa dan asam jasmonat daun tanaman jagung setelah introduksi T. asperellum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Isolat T. asperellum memiliki tingkat virulensi pada stadia telur sebesar 43,27 hingga 78,54% dan larva sebesar 32,00 hingga 54,67%, T. asperellum dapat hidup scara endofit pada daun tanaman jagung pada umur tanaman 21 hari setelah tanam dengan kemampuan kolonisasi sebesar 10%. introduksi T. asperellum pada tanaman jagung melalui perendaman benih tidak berpengaruh terhadap oviposisi imago S. frugiperda tetapi berpengaruh terhadap mortalitas dan perkembangan larva S. frugiperda dengan mortalitas sebesar 65,33 hingga 81,33%. Introduksi T. asperellum pada tanaman jagung juga berpengaruh terhadap perubahan kadar glukosa hingga 1,23% dan peningkatan kadar asam jasmonat hingga 8,01 µg / ml pada daun tanaman jagung.

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Prof. Dr. Ir. Trizelia, MSi ; Prof. Dr. Ir. Nurbailis, MS
Uncontrolled Keywords: Cendawan endofit, Cendawan entomopatogen, Kolonisasi, Virulensi
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > S2 Proteksi Tanaman
Depositing User: s2 ilmu hama
Date Deposited: 12 Mar 2025 03:51
Last Modified: 12 Mar 2025 03:53
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/489719

Actions (login required)

View Item View Item