Amanda Syahputri, Balqis (2025) PENGGUNAAN POLYGRAPH SEBAGAI ALAT PENDUKUNG DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PADA PROSES PENYIDIKAN DI INDONESIA. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (62kB) |
![]() |
Text (Bab I Pendahuluan)
Bab I.pdf - Published Version Download (359kB) |
![]() |
Text (Bab IV Penutup)
Bab IV.pdf - Published Version Download (51kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (224kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Negara bertanggung jawab untuk melindungi warga negaranya melalui penegakan hukum, dan perkembangan teknologi telah memunculkan kebutuhan akan metode baru, seperti penggunaan polygraph dalam penyelidikan. Polygraph mengukur perubahan fisiologis untuk mendeteksi kebohongan, tetapi penggunaannya di Indonesia tetap perlu mempertimbangkan etika, akurasi, dan hak asasi manusia. Meskipun berguna dalam kasus-kasus sulit, ada kekhawatiran tentang validitas dan pelanggaran hak-hak individu. Oleh karena itu, diperlukan regulasi yang jelas mengenai penggunaan polygraph dalam penyelidikan dan persidangan. Kasus yang menggunakan polygraph biasanya memiliki ciri seperti, kasus dengan pernyataan tidak jelas atau tidak konsisten, kasus yang melibatkan banyak pihak, kasus yang sulit untuk dibuktikan, dan kasus kejahatan berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan polygraph dalam mengungkap tindak pidana di Indonesia dengan mempertimbangkan aspek hukum, hak asasi manusia, dan penerapan standar yang jelas. Permasalahan yang dapat peneliti rumuskan adalah : Bagaimana Penggunaan Polygraph sebagai Alat Pendukung pada Tahap Penyidikan di Indonesia? dan Bagaimana Kekuatan Pembuktian Alat Bukti Hasil dari Pemeriksaan Polygraph?. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan penelitian perundang-undangan (statue approach), pendekatan konseptual (conseptual approach), dan pendekatan kasus (case approach). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan cara studi dokumen dan studi kepustakaan. Data dianalisis dengan analisis kualitatif deskriptif. Berdasarkan analisis pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan polygraph dalam penyidikan di Indonesia berfungsi sebagai alat untuk mengungkap kebenaran dan menguji konsistensi keterangan saksi atau tersangka, meskipun belum diakui sebagai alat bukti utama di pengadilan. Namun demikian, penerimaan dan penerapannya dalam penyidikan terus berkembang, yang menunjukkan bahwa hukum di Indonesia perlu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dalam mendukung proses penegakan hukum. Hasil pemeriksaan polygraph dalam perkara pidana, seperti kasus Ferdy Sambo, Jessica Kumala wongso, dan Engeline, digunakan sebagai alat bantu dalam penyidikan. Dengan hasilnya ditungkan dalam alat bukti surat dan dipertimbangkan sebagai alat bukti keterngan ahli dan alat bukti petunjuk. Meskipun tidak langsung dijadikan alat bukti, hasil polygraph dapat digunakan sebagai pelengkap. Untuk memperkuat pembuktian, hasil tes perlu dianalisis oleh ahli forensik, psikolog, atau profesional kompeten lainnya.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 07 Mar 2025 04:22 |
Last Modified: | 07 Mar 2025 04:22 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/489507 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |