Gambaran Kejadian Infeksi Giardiasis pada Balita Stunting Usia 24-59 Bulan di Kenagarian Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota

Hana, Mardhiyah (2025) Gambaran Kejadian Infeksi Giardiasis pada Balita Stunting Usia 24-59 Bulan di Kenagarian Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (343kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (275kB)
[img] Text (Bab 6 Penutup)
Bab 6 Penutup.pdf - Published Version

Download (250kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (218kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Stunting sampai saat ini masih menjadi perhatian besar dalam dunia kesehatan terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini merupakan dampak dari gangguan asupan gizi dan nutrisi pada anak balita yang terjadi dalam waktu yang lama. Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 masih tinggi yaitu sebesar 21,6%. Salah satu penyebab stunting adalah infeksi saluran cerna yang mengakibatkan diare pada anak. Jenis protozoa usus yang menjadi penyebab tersering dari infeksi saluran cerna manuasia dan mengakibatkan gangguan absorpsi nutrisi adalah Giardia lamblia, protozoa penyebab giardiasis. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kejadian infeksi giardiasis pada balita stunting di Kenagarian Koto Tinggi, Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian deskriptif kuantitatif ini melibatkan pemeriksaan sampel feses yang sudah dikumpulkan dari 46 balita stunting berusia 24–59 bulan di Nagari Koto Tinggi, Kabupaten Lima Puluh Kota. Sampel feses diperiksa menggunakan metode pemeriksaan langsung secara mikroskopis dan Copro-ELISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas balita stunting termasuk dalam kategori severely stunted (95,7%), didominasi oleh laki-laki (54,3%) dan kelompok usia 36–47 bulan (39,2%). Prevalensi infeksi G. lamblia ditemukan sebesar 13% dengan proporsi lebih tinggi pada balita perempuan (66,7%), kelompok usia 24–35 bulan (50%), dan seluruh kasus infeksi giardiasis terjadi pada balita dengan status severely stunted. Simpulan dari penelitian adalah mayoritas balita stunting merupakan severely stunted, laki-laki, dan kelompok usia 36–47 bulan. Sementara itu, prevalensi G. Lamblia adalah 13%, mayoritas pada balita severely stunted, perempuan, dan kelompok usia 24–35 bulan. Selain itu, peneliti menegaskan pentingnya upaya pencegahan infeksi G. lamblia sebagai bagian dari intervensi stunting di Nagari Koto Tinggi melalui peningkatan kebersihan lingkungan, jamban sehat, dan akses terhadap air bersih.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Dr. dr. Afdal, Sp.A, M.Biomed
Uncontrolled Keywords: balita, giardiasis, stunting, Giardia lamblia
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RJ Pediatrics
R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
Divisions: Fakultas Kedokteran > S1 Kedokteran
Depositing User: S1 Pendidikan Kedokteran
Date Deposited: 11 Feb 2025 02:45
Last Modified: 11 Feb 2025 02:45
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/488408

Actions (login required)

View Item View Item