Vini, Oktiani (2025) KONFLIK TANAH ULAYAT MASYARAKAT ADAT DI NAGARI KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT (Studi Kasus: Konflik Tanah Ulayat Masyarakat Adat Kinali Dengan PT LIN). S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (237kB) |
![]() |
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (256kB) |
![]() |
Text (BAB V Penutup)
BAB V Penutup.pdf - Published Version Download (145kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (130kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Konflik tanah ulayat merupakan salah satu konflik yang pernah terjadi di Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat. Konflik ini menimbulkan permasalahan antara kelompok masyarakat adat Kinali baik itu masyarakat Anam Koto maupun masyarakat Langgam dengan PT LIN. Permasalahan ini berawal dari penyerahan tanah ulayat kepada Bupati Pasaman oleh ninik mamak Kinali yang nantinya diberikan kepada investor atau perusahaan dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU) sebagai hak pengusahaan terhadap kegiatan perkebunan. Konflik ini semakin rumit karena perbedaan pemahaman antara prinsip adat “adat diisi limbago dituang” dan hukum negara terkait kepemilikan tanah. Konflik tanah ini menunjukkan pentingnya peran tanah dalam kehidupan masyarakat Minangkabau sebagai identitas budaya. Konflik ini sudah terjadi sejak 1989, dan masih berlangsung hingga saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling dengan kriteria-kriteria khusus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dengan observasi, wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menyiapkan dan mengorganisasikan data, mereduksi data, dan menyajikan data dalam bentuk pembahasan. Penelitian ini menggunakan teori perlawanan dari James Scott. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sengketa tanah ulayat yang muncul akibat perbedaan pemahaman antara masyarakat adat kinali dan perusahaan terhadap tanah ulayat dan penyerahan tanah ulayat tersebut. Penyerahan tanah yang dilakukan tersebut lambat laun tidak sesuai dengan harapan masyarakat yang menimbulkan beberapa konflik diantara masalah letak tanah dan belum terpenuhi hak masyarakat adat Kinali. Ketidaksesuaian tersebut sehingga menimbulkan perlawanan. Perlawanan yang muncul menuntut tanah ulayat mereka dikembalikan dan tuntutan plasma 20% dari lahan yang dikelola. Perlawanan ini sebagai bagian dari usaha masyarakat adat Kinali dalam upaya memperjuangkan hak mereka terhadap tanah ulayat yang dikelola oleh perusahaan. Perlawanan yang dilakukan terbagi menjadi perlawanan terbuka yaitu dengan masyarakat menuntut hak dengan cara melakukan unjuk rasa hingga melapor ke berbagai pihak dan melakukan perlawanan tertutup seperti gosip sebagai bentuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap situasi yang sedang terjadi. Kata Kunci : Konflik, Tanah Ulayat, Masyarakat, Perusahaan
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Antropologi Sosial |
Depositing User: | S1 Antropologi Sosial |
Date Deposited: | 07 Feb 2025 07:32 |
Last Modified: | 07 Feb 2025 07:32 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/488335 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |