LESTARl, WIDIA (2013) Ketimpangan Pembangunan Di Nagari Berprestasi (Studi Pembangunan Daerah Tertinggal di Jorong Koto Tuo, Nagari Simarasok, Kec. Baso, Kab. Agam). S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Skripsi Full Teks)
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ILMU POLITIK 2013 WIDIA LESTARI 0810832052.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
Abstract
Nagari Simarasok adalah nagari yang berhasil meraih prediket nagari terbaik pada lomba desa/kelurahan tingkat nasional tahun 2011. Namun demikian, terdapat salah satu jorong yakni Jorong Koto Tuo yang dikategorikan sebagai jorong tertinggal akibat terjadinya ketimpangan pembangunan. Pada saat berstatus desa pada tahun 1994, Jorong Koto Tuo termasuk ke dalam daftar IDT (Inpres Desa Tertinggal). Hingga kini, pembangunan di Jorong Koto Tuo masih dikatakatakan tertinggal dibandingkan jorong Iain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyebab ketertinggalan Jorong Koto Tuo dibandingkan dengan jorong lain di Nagari Simarasok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah focuss Group discussion, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan etik dan emik. Teori yang digunakan adalah konsep untuk mengetahui ketimpangan pembangunan antar wilayah oleh Sjafiizal. Konsep ini terdiri dari 5 variabel yaitu perbedaan kandungan sumber daya alam, perbedaan kondisi demografis, kurang lancamya mobilitas barang dan jasa, konsentrasi kegiatan ekonomi wilayah, dan alokasi dana pembangunan antar wilayah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab tertinggalnya Jorong Koto Tuo disebabkan oleh: Pertama, kondisi demografis masyarakat, yakni rendahnya tingkat pendidikan masyarakat akibat tergiur kekayaan alam berupa sarang walet sehingga mengakibatkan rendahnya tingkat ilmu pengetahuan dan tingkat kaderisasi masyarakat dibandingkan jorong lain. Selain itu, tingkah laku ma^arakat yang terkesan individualis dan egoisme yang terlihat dalam pola pikir dan cara pengambilan keputusan dalam menerima pembangunan sehingga mendapatkan punishment dari pemerintah berupa diskriminasi dari agenda pembangunan selama 10 tahun. Kedua, kurang lancamya mobilitas hasil-hasil bumi akibat kurang memadainya sarana periiubungan sehingga berdampak buruk teriiadap lambannya roda perekonomian masyarakat dan ketertinggalan Jorong Koto Tuo sendiri.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Drs. Tamrin, M.Si; Sadri S,IP, M.Soc.Sc |
Uncontrolled Keywords: | Ketimpangan Pembangunan, Daerab Tertinggal, Jorong. |
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Politik |
Depositing User: | Ms Dian Budiarti |
Date Deposited: | 30 Jan 2025 02:41 |
Last Modified: | 30 Jan 2025 02:41 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/488167 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |