UJI FITOKIMIA DAN FITOTOKSISITAS EKSTRAK GULMA PUTRI MALU (MIMOSA PUDICA L.) TERHADAP BAYAM DURI (AMARANTHUS SPINOSUS.L)

ASRATUL, KHAIRA (2025) UJI FITOKIMIA DAN FITOTOKSISITAS EKSTRAK GULMA PUTRI MALU (MIMOSA PUDICA L.) TERHADAP BAYAM DURI (AMARANTHUS SPINOSUS.L). S1 thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (127kB)
	Text (COVER) COVER.pdf - Published Version Download (218kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf - Published Version Download (84kB)
	Text (SKRIPSI FULL TEXT) UPLOAD SKRIPSI FIXX.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) PERBANYAKAN SKRIPSI ASRATUL KHAIRA(1).pdf - Published Version Download (423kB)

Abstract

Pengendalian gulma adalah aspek penting dalam produksi pertanian. Gulma bersaing dengan tanaman budidaya untuk mendapatkan nutrisi dan air yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat. Salah satu gulma yang menyebabkan kerugian bagi para petani adalah bayam duri yang menghasilkan banyak biji dan tersebar luas. Contoh tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma yaitu putri malu (Mimosa pudica L.). Putri malu mengandung senyawa alelokimia sehingga dapat diindikasikan sebagai bioherbisida. Keberadaan senyawa aktif di dalamnya dapat dideteksi melalui uji fitokimia. Selanjutnya dilakukan uji fitotoksisitas dengan mengamati perkecambahan dan pertumbuhan awal bayam duri untuk melihat komponen bioaktif suatu ekstrak kasar yang mempunyai efek racun bermanfaat. Percobaan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2024 di Laboratorium LLDIKTI X, Padang dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan konsentrasi putri malu yaitu 0, 10, 20, dan 30%. Data dianalisis secara stastistik dengan uji f pada taraf 5% dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range (DNMRT) pada taraf 5%. Pada uji fitokimia hasil menunjukkan bahwa ekstrak putri malu mengandung senyawa flavonoid, saponin, fenol, alkaloid dan triterpenoid. Sedangkan pada uji fitotoksisitas menunjukkan bahwa konsentrasi 30% ekstrak putri malu merupakan konsentrasi paling efektif dalam menghambat perkecambahan dan awal pertumbuhan bayam duri. Kata kunci : Bayam duri, Putri malu, Uji Fitokimia, Uji Fitotoksisitas

Actions (login required)

View Item