Albana, Hasan (2025) Teknik Aplikasi Kultur Cair Trichoderma asperellum Sebagai Penginduksi Ketahanan Tanaman Cabai Terhadap Penyakit Layu Fusarium. S2 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (COVER DAN ABSTRAK)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (712kB) |
![]() |
Text (BAB I (Pendahuluan))
BAB I.pdf - Published Version Download (160kB) |
![]() |
Text (BAB V (Penutup))
BAB V.pdf - Published Version Download (55kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka_compressed.pdf - Published Version Download (109kB) |
![]() |
Text (Full Text)
Tesis Full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penyakit layu fusarium disebabkan oleh Fusarium oxysporum dapat menurunkan produktivitas tanaman cabai. Salah satu teknik pengendalian penyakit layu fusarium adalah dengan menggunakan pengendalian hayati seperti kultur cair Trichoderma asperellum. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui cara aplikasi terbaik kultur cair T. asperellum dalam mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman cabai. 2) Mengetahui respon fisiologis tanaman cabai yang diintroduksi dengan kultur cair T. asperellum sebagai agens biokontrol penyakit layu fusarium. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu 1) Uji kemampuan cara aplikasi kultur cair T. asperellum dalam mengendalikan layu fusarium dan meningkatkan pertumbuhan tanaman secara in planta. 2) Uji kemampuan cara aplikasi kultur cair T. asperellum dalam menginduksi enzim pertahanan tanaman. Pada pengujian tahap pertama dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Sedangkan pada tahap kedua dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok dengan 9 Perlakuan dan 5 ulangan. Parameter yang diamati adalah perkembangan penyakit layu fusarium, pertumbuhan tanaman, kadar hormon IAA kultur cair T. asperellum dan perubahan aktivitas enzim pertahanan tanaman cabai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kultur cair T. asperellum mampu mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman cabai. Tidak terdapat gejala penyakit sama sekali pada perlakuan A(benih), D (benih + akar bibit), E (benih + media tanam), dan G (benih + akar bibit + media tanam). Perlakuan kultur cair T. asperellum berpengaruh tidak berbeda nyata pada pertumbuhan tanaman. Kultur cair T. asperellum memiliki kandungan hormon IAA sebesar 0,65 ppm. Hasil pengukuran aktivitas enzim Peroksidase (POD) dan Phenylalanine Ammonia Lyase (PAL) pada 21 hari setelah semai menunjukkan bahwa kultur cair T. asperellum yang diaplikasikan pada benih mampu meningkatkan aktivitas enzim pertahanan tanaman cabai pada akar dan batang. Enzim peroksidase pada akar (0,8746 U/g fresh weight/min) dan enzim PAL pada akar (0,1886 µmol TCA/g) dan batang (0,1653 µmol TCA/g).
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S2 Proteksi Tanaman |
Depositing User: | S1 Agroteknologi Agroteknologi |
Date Deposited: | 24 Jan 2025 07:21 |
Last Modified: | 24 Jan 2025 07:21 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/487786 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |