Purba, Rahman Syafi'i (2024) Islam Di Dataran Tinggi Karo: Perkembangan Islam Di Desa Simpang Pergendangen Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo, Sumatera Utara 1982-2009. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (288kB) |
![]() |
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (356kB) |
![]() |
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (199kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (286kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Skripsi yang berjudul “Perkembangan Islam di Desa Simpang Pergendangen Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo 1982-2009” ini, menjelaskan tentang bagaimana agama Islam masuk dan berkembang di desa Simpang Pergendangen, yang mana secara geografi berada di daerah dengan mayoritas penduduk pemeluk agama Kristen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penulisan sejarah. Penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan sumber-sumber primer maupun sumber sekunder berupa data tertulis, studi lapangan dilakukan dengan cara wawancara yang menggunakan metode sejarah lisan dengan informan yang terkait dengan objek penelitian. Hasil dari peneilitian ini menunjukkan bahwa Islam pertama kali masuk ke desa Simpang Pergendangen pada tahun 1925 lewat sebuah keluarga yang disebut dengan julukan “Nini Sindua” dalam bahasa Karo (dalam bahasa Indonesia berarti dua nenek moyang). Mereka berdua adalah M. Saleh Tarigan dan Ahmad Badawi Tarigan yang merupakan murid dari H. Sulaiman Tarigan yang pada saat itu mengadakan pengajian di Tiga Beringin. Pada tahun 1982 dibangunlah masjid Amanah di Simpang Pergendangen sebagai tempat beribadah warga Simpang Pergendangen. Warga pendatang dari suku Jawa juga membawa perkembangan yang cukup signifikan dalam perkembangan kegiatan keislaman di Simpang Pergendangen yaitu dengan mencetuskan gagasan untuk membentuk lembaga perwiritan bernama perwiritan Nur Ikhlas yang berfungsi sebagai wadah untuk mengurus keperluan fardhu kifayah atau proses pemakaman terhadap warga Simpang Pergendangen yang mengalami kemalangan. Pada tahun 2009 didirikanlah MIS AR-Raudlatul Hasanah di Simpang Pergendangen, sebuah sekolah Islam yang merupakan cabang dari Pesantren Raudlatul Hasanah di kota Medan. Pendirian MIS AR Raudlatul Hasanah ini merupakan bukti bahwa perkembangan Islam di Simpang Pergendangen saat ini telah mencapai puncaknya, sehingga membutuhkan lembaga pendidikan Islam untuk tempat belajar anak-anak Simpang Pergendangen sebagai generasi penerus di masa yang akan datang. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah secara historis agama Islam di Simpang Pergendangen telah masuk dan berkembang sudah sejak lama bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia, hal inilah yang menyebabkan Islam sampai saat ini menjadi agama satu-satunya yang dipeluk oleh masyarakat Simpang Pergendangen.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Zaiyardam, M. Hum |
Uncontrolled Keywords: | Perkembangan Islam; Tanah Karo; mayoritas; desa |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc C Auxiliary Sciences of History > CB History of civilization D History General and Old World > D History (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > S1 Sejarah |
Depositing User: | S1 Ilmu Sejarah |
Date Deposited: | 24 Jan 2025 01:05 |
Last Modified: | 24 Jan 2025 01:05 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/487597 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |