Qurratul, Aini (2019) PERAN PERADILAN ADAT DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA HARTA PUSAKO BETO DI MASYARAKAT KERINCI. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (COVER DAN ABSTRAK)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (216kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (550kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Download (205kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (229kB) | Preview |
|
Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI FULL WTRMRK.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (971kB) |
Abstract
Masyarakat merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi antara satu dengan lainnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hariDalam menjalankan kegiatannya tentu saja dibutuhkan suatu peraturan supaya tidak terjadi penyimpangan. Indonesia memiliki kehidupan masyarakat yang kebiasaannya berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain, dimana kebiasaan tersebut dinamakan dengan adat. Masyarakat Kerinci dalam menjalankan kegiatan sehari-hari harus sesuai dengan adat dan aturan yang berlaku termasuk jika terjadi sengketa didalam masyarakat. Sengketa yang terjadi selalu berhubungan dengan warisan harta. Terjadinya sengketa mengenai harta dalam masyarakat Kerinci diselesaikan oleh Lembaga Kerapatan Adat melalui Sidang Adat. Bedasarkan alasan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1) Apa penyebab timbulnya sengketa harta pusako beto dalam masyarakat Kerinci? 2) Bagaimana proses penyelesaian sengketa harta pusako beto dalam masyarakat Kerinci? 3) Apakah putusan yang dikeluarkan oleh peradilan adat dapat berjalan efektif di dalam masyarakat? Penelitian ini menggunakan metode yuridis sosiologis bersifat deskriptif, menggunakan jenis data sekunder dan data primer, sumber data yang didapat penulis dari penelitian kepustakaan dan lapangan, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi dokumen serta wawancara. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penyebab terjadinya sengketa adanya keinginan yang kuat untuk memilki harta tersebut, tidak jelasnya silsilah keturunan dalam suatu kaum, kesalahpahaman antara anak kemenakan yang kurang mendapatkan arahan oleh ninik mamak, dan tidak jelasnya batasan harta pusako beto yang berbentuk tanah karena tidak adanya bukti tertulis terhadap keberadaan harta tersebut. Penyelesaian sengketa dilakukan melalui sidang keluarga (sidang kaum), jika tidak terjadi kesepakatan maka akan dilanjutkan pada sidang adat yang dilakukan oleh lembaga kerapatan adat yang didahului dengan adanya pengajuan gugatan dan diakhiri dengan adanya putusan. Pelaksanaan putusan yang dikeluarkan oleh Lembaga Kerapan Adat berjalan cukup efektif didalam lingkungan hukum adat dikarenakan adanya keterbukaan dalam penyelesaian sengketa kepada masyarakat hukum adat Kata Kunci: Penyebab Timbulnya Sengketa, Proses Penyelesaian Sengketa, Pelaksanaan Putusan Di Dalam Masyarakat.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Zefrizal Nurdin, S.H., M.H |
Uncontrolled Keywords: | Penyebab Timbulnya Sengketa, Proses Penyelesaian Sengketa, Pelaksanaan Putusan Di Dalam Masyarakat. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 26 Jul 2019 16:48 |
Last Modified: | 26 Jul 2019 16:48 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/48729 |
Actions (login required)
View Item |