Hasifa, Hayana (2025) Penentuan Kondisi Optimum Ekstraksi Senyawa Antioksidan dari Daun Kelor (Moringa oleifera) Menggunakan Metode Response Surface Methodology (RSM). S1 thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak_Hasifa Hayana_2010411032_compressed.pdf - Published Version Download (120kB) |
|
Text (Bab I)
Bab I_Hasifa Hayana_2010411032_compressed.pdf - Published Version Download (100kB) |
|
Text (Bab V)
Bab V_Hasifa Hayana_2010411032_compressed.pdf - Published Version Download (67kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka_Hasifa Hayana_2010411032_compressed.pdf - Published Version Download (106kB) |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi_Hasifa Hayana_2010411032_compressed.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Radikal bebas adalah molekul dengan satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada kulit atom atau orbital molekul terluarnya, yang bersifat sangat reaktif. Radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif apabila terjadi ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh. Antioksidan merupakan senyawa penghambat yang menangkal reaksi antara radikal bebas dengan target molekulnya. Kelor (Moringa oleiferaL) tanaman yang sangat serbaguna, selain khasiat nutrisinya, daun kelor pada umumnya digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, melindungi jaringan hati, jaringan ginjal, jaringan jantung, jaringan paru-paru, analgesik, radioprotektif, dan antihipertensi. Penentuan kondisi optimum ekstraksi dilakukan untuk meningkatkan kandungan antioksidan.Metode yang digunakan adalah Response Surface Methodology-Central Composite Design (RSM-CCD) dengan parameter uji suhu ekstraksi, waktu ekstraksi, dan rasio sampel terhadap pelarut. Uji One Factor At the Time (OFAT) terlebih dahulu untuk menentukan rentang batas variabel bebas yang akan digunakan pada RSM-CCD. Metode spektrofotometri dengan reagen DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) digunakan untuk menentukan kandungan antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu ekstraksi dan rasio sampel/pelarut paling banyak berpengaruh terhadap respon kandungan antioksidan dengan nilai p < 0,05. Kondisi optimum ekstraksi diperoleh pada suhu ekstaksi 80°C, waktu ekstraksi 10 menit dan rasio sampel/pelarut 1:25 g/mL dengan kandungan antioksidan 9,49 mg AAE/g FW. Dapat disimpulkan bahwa metode RSM sangat efektif untuk optimalisasi ekstraksi antioksidan dalam sampel.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Yefrida |
Uncontrolled Keywords: | Moringa oleifera L, kandungan antioksidan, RSM, OFAT, Kondisi Optimum. |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > S1 Kimia |
Depositing User: | s1 kimia kimia |
Date Deposited: | 23 Jan 2025 01:28 |
Last Modified: | 23 Jan 2025 01:28 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/487058 |
Actions (login required)
View Item |