PENGARUH FAKTOR PEKERJAAN TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA DOKTER GIGI

ANDHINI, KUMALA (2025) PENGARUH FAKTOR PEKERJAAN TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA DOKTER GIGI. S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (COVER DAN ABSTRAK)
1 COVER DAN ABSTRAK ANDHINI KUMALA.pdf - Published Version

Download (148kB)
[img] Text (BAB I PENDAHULUAN)
2 BAB I TESIS ANDHINI KUMALA.pdf - Published Version

Download (189kB)
[img] Text (BAB VI PENUTUP)
3 PENUTUP TESIS ANDHINI KUMALA.pdf - Published Version

Download (104kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
5 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (171kB)
[img] Text (TESIS FULL TEXT)
4 TESIS ANDHINI KUMALA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan kondisi umum yang menyebabkan rasa nyeri dan gangguan fungsi pada tangan dan pergelangan tangan akibat cedera pada saraf median di pergelangan tangan. Dokter gigi mempunyai risiko yang lebih tinggi terkena CTS karena aktivitas klinis yang mereka lakukan. Faktor pekerjaan dapat menyebabkan tingkat keparahan CTS pada dokter gigi. Boston Carpal Tunnel Questionnaire (BCTQ) digunakan untuk menilai tingkat keparahan CTS pada dokter gigi. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada 7 orang dokter gigi di Kota Padang menggunakan BCTQ, didapatkan tingkat keparahan CTS pada dokter gigi adalah 32% mengalami gejala ringan, 46% gejala sedang, dan 23% mengalami gejala berat. Sedangkan gangguan fungsional dalam aktivitas sehari- hari adalah 71% mengalami gejala ringan, dan 29% mengalami gejala sedang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor pekerjaan dengan tingkat keparahan CTS dan gejala kesemutan pada dokter gigi, dan untuk memberikan rekomendasi pencegahan CTS pada dokter gigi. Jumlah sampel dokter gigi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 39 orang dokter gigi di Kota Padang. Uji korelasi faktor pekerjaan dengan tingkat keparahan CTS dan gejala kesemutan diuji menggunakan Spearman’s Correlation Test, dan chi-square test. Setelah didapatkan hasil korelasi, maka rekomendasi perbaikan secara keseluruhan akan diberikan. Peninjauan kembali juga dilakukan pada dokter gigi yang mengalami CTS pada tingkat berat, dan akan diberikan rekomendasi pencegahan berdasarkan faktor pekerjaan yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat keparahan CTS dan gejala kesemutan. Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor pekerjaan dengan tingkat keparahan CTS pada dokter gigi yang disebabkan oleh beberapa faktor pekerjaan. Hasilnya menunjukkan adanya beberapa faktor signifikan yang mempengaruhi gangguan tersebut seperti durasi kerja, penggunaan tenaga, usia, masa kerja, dan pola konsumsi obat. Rekomendasi pencegahan yang dirancang mencakup penerapan penggunaan alat kerja yang lebih ergonomis dan pasien, penyesuaian jadwal kerja dengan jeda istirahat, pembagian tugas kerja, dan edukasi dalam penggunaan alat pelindung diri untuk mendukung kesehatan pekerja.

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Hilma Raimona Zadry, Ph.D
Uncontrolled Keywords: CTS, BCTQ, dokter gigi, faktor pekerjaan
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > S2 Teknik Industri
Depositing User: S2 Teknik Industri
Date Deposited: 22 Jan 2025 10:08
Last Modified: 22 Jan 2025 10:08
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/486958

Actions (login required)

View Item View Item