Syafira, Diana Dwi (2025) EVALUASI MANAJEMEN BENCANA LONGSOR DI KOTA SAWAHLUNTO. S2 thesis, Universitas Andalas.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (811kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (601kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (694kB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (246kB) |
|
Text (FULL TEXT)
FULL TEXT DIANA DWI SYAFIRA.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (19MB) |
Abstract
Kota Sawahlunto merupakan daerah yang sering mengalami kejadian tanah longsor. Hal ini terjadi karena karakteristik yang dimiliki oleh Kota Sawahlunto diantaranya kondisi topografi yang didominasi oleh daerah perbukitan dengan lereng yang relatif curam, kondisi geologi dengan banyaknya daerah sedimentasi serta jenis tanah yang dominan lempung apabila terjadinya curah hujan intensitas tinggi dengan durasi yang lama akan menyebebkan terjadinya tanah longsor. BPBD Kota Sawahlunto sebagai pihak yang memiliki kewenangan dalam penanganan bencana sudah melakukan penanganan melalui pelaksanaan kegiatan manajemen bencana tanah longsor pada tahap pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Penelitian ini dilakukan untuk mengeavaluasi manajemen bencana tanah longsor yang sudah diimplementasikan di Kota Sawahlunto dengan menggunakan analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (oppurtunities), dan ancaman (threats) sehingga dapat dilakukan serta penyusunan strategi sebagai bentuk upaya pengurangan risiko bencana tanah longsor. Penelitian ini menggunakan data primer dengan melakukan wawancara kepada 26 responden yang terdiri dari instansi yang terlibat dalam kegiatan manajemen bencana dan masyarakat Kota Sawahlunto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan pada manajemen bencana meliputi adanya kegiatan penyuluhan dan sosialisasi kebencanaan,program sitaruna darling, pembuatan rambu rambu peringatan tanah longsor, adanya dokumen kajian risiko bencana, pembentukan forum berbasis masyarakat serta adanya kolaborasi antar instansi pada tanggap darurat bencana dan pasca bencana. Kelemahan yang menjadi kendala pelaksanaan manajemen bencana ini adalah keterbatasan implementasi kegiatan mitigasi truktural, lemahnya pengelolaan sistem drainase, pembangunan infrastruktur tanpa adanya kajian risiko bencana, terbatasnya jangkauan pendistribusian kegiatan penyuluhan dan sosialisasi, kurangnya pemerataan pembentukan Destana, kerusakan sistem peringatan dini, keterbatasan dana dan personil BPBD. Peluang yang dapat dimanfaatkan diantaranya keinginan masyarakat untuk diberikan edukasi dan pembekalan, tersedianya dana yang dapat dialokasikan untuk kegiatan kebencanaan pada Pemerintah Desa, tersedianya teknologi seperti Hp dan budaya gotong royong pada masyarakat, serta adanya bantuan dana hibah dari BNPB serta dana pokir anggota dewan. Ancaman yang terdapat adalah curah hujan tinggi sengan durasi yang lama, kondisi topografi dan geologi Kota Sawahlunto serta kurangnya pemahaman masyarakat terkait bencana tanah longsor. Strategi yang di usulkan untuk mengurangi risiko terjadinya bencana dengan menggunakan analisa SWOT adalah peningkatan sinergi antarinstansi, optimalisasi mitigasi struktural, penguatan regulasi, pemerataan edukasi kebencanaan, inovasi Sitaruna Darling, perbaikan sistem peringatan dini, serta optimalisasi dana hibah BNPB untuk rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah rawan. Kata Kunci : Kota Sawahlunto, Evaluasi Manajemen Bencana , Strategi Pengurangan Risiko Bencana
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > S2 Teknik Sipil |
Depositing User: | s2 teknik sipil |
Date Deposited: | 22 Jan 2025 10:06 |
Last Modified: | 22 Jan 2025 10:06 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/486937 |
Actions (login required)
View Item |