KINERJA KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR DENGAN INSULATOR TAMBAHAN BERBAHAN HIDRAT GARAM CaCl2.6H2O SEBAGAI MATERIAL BERUBAH FASA

Gardhika Edsa, Nugraha (2025) KINERJA KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR DENGAN INSULATOR TAMBAHAN BERBAHAN HIDRAT GARAM CaCl2.6H2O SEBAGAI MATERIAL BERUBAH FASA. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Abstrak) Abstrak.pdf - Published Version Download (182kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Bab 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (97kB)
	Text (Penutup) Bab v penutup..pdf - Published Version Download (84kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (105kB)
	Text (Skripsi Full Text) Skripsi Fulltext.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia memiliki potensi besar untuk energi panas matahari karena lokasinya yang berada di garis khatulistiwa dan wilayah laut yang luas, yang menyediakan peluang besar untuk produksi garam laut. Kalsium klorida heksahidrat (CaCl₂·6H₂O), merupakan olahan kimia berbahan dasar garam laut, yang digunakan sebagai material berubah fasa untuk menyimpan energi panas matahari. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja kolektor surya plat datar yang menggunakan insulator tambahan hidrat garam sebagai material berubah fasa. Efisiensi dua jenis kolektor dibandingkan antara tambahan hidrat garam dan tanpa tambahan hidrat garam, insulator utamanya menggunakan polystyrene foam dengan konduktivitas termal 0,03 W/mK. Penelitian ini dilakukan dari pukul 11:00 hingga 15:00 WIB. Pada periode tersebut, data terkait temperatur masuk, temperatur keluar, temperatur internal kolektor, dan intensitas matahari dikumpulkan setiap interval 15 menit. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah eksperimental, yang melibatkan pengumpulan data seperti suhu input, suhu output, suhu absorber, suhu insulator, dan radiasi matahari sesuai dengan orientasi kolektor terhadap matahari. Setelah data terkumpul, dilakukan perhitungan dan analisis untuk mengevaluasi kinerja kolektor dan memperoleh nilai efisiensi dari kedua jenis kolektor surya tersebut, yang kemudian divisualisasikan dalam bentuk grafik. Hasil menunjukkan bahwa kolektor dengan tambahan hidrat garam memiliki kinerja yang lebih baik, dengan perbedaan rata-rata suhu output, laju perpindahan panas, dan efisiensi sebesar 10.94 °C, 13.121 W, dan 12.25%, masing-masing. Kata kunci : kolektor surya plat datar, material berubah fasa, hidrat garam CaCl2.6H2O, insulator, penyimpan panas.

Actions (login required)

View Item