AULIA, MEGA (2024) FUNGSI BADONCEK DALAM BATAGAK KUDO-KUDO DI NAGARI BATU GADANG KECAMATAN SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (447kB) |
![]() |
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (226kB) |
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Download (240kB) |
![]() |
Text (DAPUS)
DAPUS.pdf - Published Version Download (235kB) |
![]() |
Text (FULL TEXT)
FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (673kB) | Request a copy |
Abstract
Padang Pariaman dikenal kaya akan tradisi dan budaya yang beragam salah satu tradisi yang masih dijaga hingga kini adalah badoncek. Tradisi badoncek ini dilaksanakan masyarakat untuk membantu meringankan beban dalam pembiayaan pembangunan yang cukup besar. Pada saat ini terdapat adanya pergeseran yang pada pelaksanaan badoncek dalam acara batagak kudo-kudo saat ini. Pergeseran itu terlihat mulai dari rangkaian hingga kondisi rumah, dahulunya tradisi ini diadakan saat kondisi rumah baru ingin dibangun sehingga masyarakat mengumpulkan dana berupa uang atau bahan bangunan seperti seng dan semen. Selain adanya pergeseran rangkaiannya, saat ini badoncek dilaksanakan saat rumah hampir selesai atau dapat dikatakan 80%. Hal ini menunjukkan bagaimana proses pelaksanaan badoncek dalam batagak kudo-kudo saat sekarang serta fungsinya bagi masyarakat di Nagari Batu Gadang Kecamatan Sungai Geringging. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan badoncek saat ini dalam batagak kudo-kudo di Nagari Batu Gadang dan fungsi badoncek dalam pelaksanaan pembangunan rumah di Nagari Batu Gadang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Penetapan informan menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah informan 14 orang, informan dibagi dua jenis yaitu informan pengamat dan informan pelaku. Informan pelaku yaitu keluarga yang melaksanakan badoncek dalam batagak kudo-kudo berjumlah 9 orang. Sementara informan pengamat berjumlah 5 orang adalah tokoh masyarakat seperti: wali nagari, pencatat alek nagari/penghulu, wali korong, niniak mamak, dan pemilik toko bangunan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsional struktural oleh Emile Durkheim. Proses pelaksanaan badoncek dalam batagak kudo-kudo, dapat dilihat berdasarkan hasil penelitian berikut. (1) Musyawarah mufakat (2) Pelaksanaan macahan batu. (3) Memotong tunggak dan memasang paran rumah. (4) Maantaan siriah. (5) Pelaksanaan hari alek batagak kudo-kudo. Adapun fungsi badoncek dalam batagak kudo-kudo pada masyakat di Nagari Batu gadang dapat dilihat dari: (1) Mempertahankan identitas lokal. (2) Meningkatkan Solidaritas. (3) Fungsi Ekonomi. Kata Kunci : Tradisi, Badoncek, Batagak Kudo-Kudo
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. Damsar, MA; Dra. Mira Elfina, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Tradisi; Badoncek; Batagak Kudo-Kudo Tradition; Badoncek; Batagak Kudo-Kudo |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi |
Depositing User: | s1 sosiologi sosiologi |
Date Deposited: | 21 Jan 2025 06:54 |
Last Modified: | 21 Jan 2025 06:54 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/486166 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |