VARIASI LEKSIKAL BAHASA JAWA DI KECAMATAN MANDAU KOTA DURI PROVINSI RIAU

Suci, Ramadhani Eka Putri (2024) VARIASI LEKSIKAL BAHASA JAWA DI KECAMATAN MANDAU KOTA DURI PROVINSI RIAU. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (225kB)
	Text BAB I.pdf Download (284kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Download (198kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (212kB)
	Text (Skripsi Full Text) SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Suci Ramadhani Eka Putri. 2010723003. “Variasi Leksikal Bahasa Jawa di Kecamatan Mandau Kota Duri Provinsi Riau”. Skripsi. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Andalas, 2024. Pembimbing I: Prof. Dr. Nadra, M.S. dan Pembimbing II: Dra. Noviatri, M.Hum.Penelitian variasi leksikal di Kecamatan Mandau Kota Duri Provinsi Riau ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan variasi leksikal yang terdapat dalam bahasa Jawa di Kecamatan Mandau, 2) memetakan persebaran variasi leksikal yang terdapat pada bahasa Jawa di Kecamatan Mandau, dan 3) menentukan persentase perbedaan variasi leksikal antartitik pengamatan yang terdapat dalam bahasa Jawa di Kecamatan Mandau, Kota Duri, Provinsi Riau.Metode dan teknik penyediaan data yang digunakan adalah metode cakap dengan teknik dasar: teknik pancing dan teknik lanjutan, yakni teknik cakap semuka, teknik rekam, dan teknik catat. Dalam analisis data, digunakan metode padan referensial dan metode padan translational dengan teknik pilah unsur penentu (PUP) sebagai teknik dasar dan teknik hubung banding membedakan (HBB) sebagai teknik lanjutan. Selanjutnya, dalam penyajian hasil analisis data digunakan metode formal dan metode informal.Berdasarkan analisis data, ditemukan sebanyak 154 data yang bervariasi dari 678 daftar pertanyaan. Keseluruhan beda variasi tersebut digambarkan dalam bentuk peta lambang. Dari hasil penghitungan dialektometri ditemukan kategori tidak ada perbedaan dengan persentase berkisar 15% – 17%. Rendahnya persentase ketiga titik pengamatan tersebut disebabkan oleh pertama, secara geografis masing-masing titik pengamatan jaraknya cukup berdekatan dan tak jauh dari pusat kota. Kedua, dari segi sosial, masyarakat antartitik pengamatan hidup secara berdampingan sehingga terjadinya hubungan komunikasi antar masyarakat.

Actions (login required)

View Item