Resiprositas dalam Tradisi Badantam pada Masyarakat Padang Pariaman (Studi Kasus: Nagari Toboh Gadang Barat, Kecamatan Sintuk Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman)

Irdawati, - (2024) Resiprositas dalam Tradisi Badantam pada Masyarakat Padang Pariaman (Studi Kasus: Nagari Toboh Gadang Barat, Kecamatan Sintuk Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman). S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak (4).pdf - Published Version

Download (409kB)
[img] Text (BAB I Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN 1 (2) (irda).pdf - Published Version

Download (474kB)
[img] Text (BAB V Penutup)
BAB 5 PENUTUP SKRIPSI.pdf - Published Version

Download (219kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka (2) (irda).pdf - Published Version

Download (328kB)
[img] Text (Skripsi Full text)
Skripsi Irdawati_Upload (kliring perpus) 1 (1).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Irdawati. 2010822003. Departemen Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Andalas. Padang 2024. Judul “Resiprositas dalam Tradisi Badantam Pada Masyarakat Padang Pariaman (Studi Kasus: Nagari Toboh Gadang Barat, Kecamatan Sintuk Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman)”, Pembimbing I Dr. Syahrizal, M.Si dan Pembimbing II Drs. Afrida, M.Hum Badantam merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Nagari Toboh Gadang Barat pada saat pelaksanaan baralek. Kegiatan ini ditujukan untuk mengumpulkan dana sumbangan untuk meringankan beban kerabat maupun masyarakat ketika baralek. Di dalam pelaksanaan badantam keluarga maupun masyarakat memberikan sumbangan sesuai dengan kemampuannya masing-masing, dalam pelaksanaanya setiap sumbangan yang diberikan mengandung kewajiban untuk mengembalikannya dilain waktu. Terkait dengan hal itu pemberian badantam mengandung prinsip resiprositas atau pertukaran di dalamnya. Setiap yang menerima memiliki kewajiban untuk membalasnya ketika waktunya tiba. Badantam dalam praktiknya tidak hanya sekedar sumbangan namun terdapat harga diri dan malu di dalamnya, sehingga setiap masyarakat yang telah menerima badantam harus mengembalikan pemberian yang telah diterimanya. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan Resiprositas yang terjadi di dalam tradisi badantam yang dijalankan oleh masyarakat Nagari Toboh Gadang Barat, mulai dari proses badantam hingga bentuk pemberian serta sanksi bagi yang tidak mengembalikan pemberian yang telah diterimanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang diperoleh di dapatkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Informan yang digunakan di dalam penelitian ini ditentukan menggunakan purposive sampling dengan kriteria-kriteria khusus. Penelitian ini menggunakan teori pemberian dari Marchel Mauss “the gift”. Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian badantam dari anggota keluarga termasuk kedalam resiprositas umum, pemberian anggota keluarga utamanya ditujukan untuk saling memenuhi dalam hal ketidakmampuan terkait dengan pendanaan baralek yang cukup besar. Berbeda dengan resiprositas yang tercipta antar kerabat dan masyarakat lebih bersifat resiprositas sebanding, hal ini terkait dengan adannya pengembalian yang diterima. Setiap masyarakat yang menerima badantam selalu mengusahakan untuk membalasnya dengan nominal yang sekurang-kurangnya sama salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan manyambuik kepada tauke. Resiprositas yang terbentuk juga dipengaruhi oleh faktor kondisi ekonomi individu serta hubungan sosial yang terbentuk di dalam masyarakat. Kata kunci: Tradisi badantam, Resiprositas, Sumbanga

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Antropologi Sosial
Depositing User: S1 Antropologi Sosial
Date Deposited: 14 Jan 2025 08:10
Last Modified: 14 Jan 2025 08:10
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/485371

Actions (login required)

View Item View Item