Analisis Spasial dan Temporal Berdasarkan Faktor Risiko Campak di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013-2017

Aulia, Rahma Septiadi (2019) Analisis Spasial dan Temporal Berdasarkan Faktor Risiko Campak di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013-2017. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
TEXT COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (228kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (92kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB AKHIR)
BAB AKHIR.pdf - Published Version

Download (79kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (124kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
TUGAS AKHIR ILMIAH UTUH.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (10MB)

Abstract

Tujuan Rata-rata prevalensi kejadian campak di Sumatera Barat selama 2013-2017 (16,22; 301,72; 12,14; 24,26; 13,58) selalu berada di atas rata-rata prevalensi di Indonesia (4,64; 5,13; 3,2; 5,0; 5,7) per 100.000 penduduk. Kejadian campak selalu mengalami fluktuatif selama 2013-2017 di Provinsi Sumatera Barat. Penelitian bertujuan mengetahui pola penyebaran kejadian campak di Provinsi Sumatera Barat tahun 2013-2017 berdasarkan faktor risiko campak serta mengetahui wilayah yang paling berisiko terkena campak. Metode Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisis data sekunder. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018 - Mei 2019. Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh penderita campak di Sumatera Barat tahun 2013-2017. Analisis yang digunakan adalah univariat, spasial, kluster, dan diskriminan. Hasil Tidak ada hubungan spasial antara cakupan imunisasi dan curah hujan dengan prevalensi kejadian campak serta menunjukkan kecenderungan berhubungan secara spasial antara kepadatan penduduk dan tingkat sosial-ekonomi dengan prevalensi kejadian campak. Secara temporal, selama tahun 2013-2017 wilayah yang berisiko berat terhadap faktor risiko campak selama adalah Kepulauan Mentawai serta wilayah dengan risiko campak ringan ialah Kota Payakumbuh, Kota Padang Panjang, Kota Sawahlunto, Kota Solok dan Kota Padang. Kesimpulan Faktor risiko penyebab kejadian campak menunjukkan keberagaman untuk setiap kluster per tahunnya. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat untuk menjalin koordinasi dengan Dinas Kabupaten/kota sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian campak secara serentak sesuai dengan faktor risikonya sehingga intervensi yang dilakukan dapat berjalan efektif, terkhususnya pada Kepulauan Mentawai. Daftar Pustaka : 52 (1999 – 2019) Kata Kunci : campak, kluster, spasial, temporal.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Masrizal dt. Mangguang, SKM, M.Biomed
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Depositing User: s1 kesehatan masyarakat
Date Deposited: 26 Jul 2019 10:07
Last Modified: 26 Jul 2019 10:07
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/48520

Actions (login required)

View Item View Item