ISOLASI MINYAK ATSIRI DAUN SICEREK (Clausena excavata Burm.f.) DAN UJI AKTIVITAS INSEKTISIDA TERHADAP LARVA Crocidolomia pavonana F. HAMA TANAMAN KUBIS

Zahwa, Harira Imam (2024) ISOLASI MINYAK ATSIRI DAUN SICEREK (Clausena excavata Burm.f.) DAN UJI AKTIVITAS INSEKTISIDA TERHADAP LARVA Crocidolomia pavonana F. HAMA TANAMAN KUBIS. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
ilovepdf_merged.pdf - Published Version

Download (199kB)
[img] Text (BAB I)
skripsi watermark untuk perpus unand-15-17.pdf - Published Version

Download (135kB)
[img] Text (BAB V)
skripsi watermark untuk perpus unand-40.pdf - Published Version

Download (58kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
skripsi watermark untuk perpus unand-41-44.pdf - Published Version

Download (151kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
organized (6).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

Sicerek (Clausena excavata Burm.f.) merupakan tanaman semak yang termasuk kedalam famili Rutaceae. Daun sicerek dilaporkan mengandung senyawa metabolit sekunder seperti polifenol, alkaloid, flavonoid, triterpenoid, saponin dan kumarin. Daun sicerek memiliki aroma khas yang menunjukkan bahwa daun ini mengandung minyak atsiri. Hal ini membuat daun sicerek berpotensi menjadi insektisida nabati untuk pengendalian hama. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk menentukan komponen kimia minyak atsiri hasil isolasi daun sicerek dan mengetahui aktivitas insektisida terhadap mortalitas, antifeedant (penghambat makan), dan lama perkembangan larva Crocidolomia pavonana F. Pada penelitian ini telah dilakukan isolasi minyak atsiri dari daun sicerek menggunakan metode hidrodistilasi dan diperoleh minyak atsiri sebanyak 5,3 mL dengan massa jenis 0,8212 g/mL dan rendemen minyak atsiri sebesar 0,087%. Komponen senyawa yang terkandung didalam minyak atsiri daun sicerek dianalisis dengan Instrumen Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Hasil GC-MS menunjukkan bahwa pada minyak atsiri daun sicerek terdapat 45 senyawa yang ditandai dengan adanya 45 puncak spektrum yang terbentuk pada kromatogram. Dari 45 senyawa tersebut terdapat kelompok Sesquiterpen hidrokarbon (72,62%), Sesquiterpen teroksigenasi (23,03%), Monoterpen hidrokarbon (2,55 %), dan Diterpen Alkohol (0,64%) dengan senyawa utama Germacrene D (40,96%), Bicyclogermacrene (19,97%), dan Farnesol (9,98%). Uji aktivitas insektisida menunjukkan minyak atsiri daun sicerek pada konsentrasi 2,5% menyebabkan mortalitas tertinggi sebesar 14% dengan efek antifeedant sebesar 62,25% yang termasuk kedalam kategori penghambat makan sedang, dan mempengaruhi lama perkembangan larva pada instar 2-3 selama 1,27 hari dan instar 2-4 selama 1,1 hari. Senyawa minyak atsiri daun sicerek yang berpotensi menyebabkan mortalitas larva Crocidolomia pavonana F. yaitu Senyawa δ-cadinene, Elemol, Cubenol, δ-cadinol, dan β-eudesmol. Sementara, senyawa β–caryophyllene, α–humulene, Germacrene D, Caryophyllene oxide, dan Phytol pada minyak atsiri daun sicerek berpotensi mempengaruhi aktivitas makan larva, dan lama perkembangan larva berpotensi disebabkan oleh senyawa Farnesol pada minyak atsiri daun sicerek.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Prof. Dr. Adlis Santoni, MS
Uncontrolled Keywords: Clausena excavata Burm.f., Minyak atsiri, Insektisida nabati, Crocidolomia pavonana F.
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > S1 Kimia
Depositing User: s1 kimia kimia
Date Deposited: 11 Dec 2024 08:13
Last Modified: 11 Dec 2024 08:13
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/484546

Actions (login required)

View Item View Item