PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS (CAMPURAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN GUANO WALET) DAN BIOSAKA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

Arifin, Manik (2024) PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS (CAMPURAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN GUANO WALET) DAN BIOSAKA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.). S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Text (Cover dan Abstrak).pdf - Published Version

Download (139kB)
[img] Text (BAB I PENDAHULUAN)
Text (BAB I PENDAHULUAN).pdf - Published Version

Download (216kB)
[img] Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN)
Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN).pdf - Published Version

Download (113kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
Text (DAFTAR PUSTAKA).pdf - Published Version

Download (244kB)
[img] Text (Skripsi Full_Arifin Manik)
Skripsi Full_Arifin Manik.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Tanah yang biasa digunakan pada pembibitan kakao adalah tanah yang ketersediaannya melimpah di Indonesia, yaitu Ultisol. Namun, kendala yang dihadapi pada Ultisol adalah pH rendah, serta minimnya ketersediaan unsur hara makro dan mikro. Oleh karena itu, penelitian tentang pengaruh pemberian kompos (campuran tandan kosong kelapa sawit dan guano walet) dan biosaka terhadap pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.) telah dilakukan di lahan percobaan Kampus III UNAND Andalas Dharmasraya dari bulan Maret sampai Juli 2024, yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada interaksi antara pemberian kompos (campuran TKKS dan guano walet) dan biosaka terhadap pertumbuhan bibit kakao, dan mengetaui dosis terbaik dari kedua bahan tersebut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 4 taraf pada masing-masing perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama yaitu kompos (campuran TKKS dan guano walet) dengan dosis 0, 100, 200, dan 300 g/polybag dan faktor kedua adalah biosaka dengan dosis 0, 1, 2, dan 3 ml/333 ml air. Variabel yang diamati yaitu tinggi bibit, diameter batang, jumlah daun, luas daun, panjang akar, volume akar, berat kering tajuk, berat kering akar, dan rasio tajuk akar. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara pemberian perlakuan kompos (campuran TKKS dan guano walet) dan biosaka terhadap pertumbuhan bibit kakao. Dosis kompos campuran TKKS dan guano walet 300 g/polybag merupakan dosis terbaik yang dapat menunjang pertumbuhan bibit kakao, sedangkan tidak diperoleh dosis biosaka yang terbaik untuk menunjang pertumbuhan bibit kakao. Kata kunci: Dekomposer, Elisitor, Limbah kelapa sawit, Pertahanan tanaman.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Wulan Kumala Sari S.P., M.P., Ph.D
Uncontrolled Keywords: Dekomposer, Elisitor, Limbah kelapa sawit, Pertahanan tanaman
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > S1 Agroekoteknologi
Depositing User: S1 Agroteknologi Agroteknologi
Date Deposited: 15 Nov 2024 07:02
Last Modified: 15 Nov 2024 07:02
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/484256

Actions (login required)

View Item View Item