Penafsiran Hukum Terhadap Pasal 156 a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tentang Tindak Pidana Penodaan Agama (Tinjauan Terhadap Perkara Putusan Nomor 1612/Pid.B/2018/Pn.Mdn)

Faradilla Mursalim, Ainda (2024) Penafsiran Hukum Terhadap Pasal 156 a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tentang Tindak Pidana Penodaan Agama (Tinjauan Terhadap Perkara Putusan Nomor 1612/Pid.B/2018/Pn.Mdn). S2 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover & Abstrak) COVER, ABSTRAK INDO, B.ING TESIS ADINDA FARADILLA BISMILLAH (1).pdf - Published Version Download (659kB)
	Text (Bab I) bab 1 TESIS ADINDA FARADILLA BISMILLAH-11-34.pdf - Published Version Download (702kB)
	Text (Bab Akhir) Kesimpulan dan saran TESIS ADINDA FARADILLA BISMILLAH-124-128.pdf - Published Version Download (350kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAPUS TESIS ADINDA FARADILLA BISMILLAH (1).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (490kB)
	Text (Tesis Full) TESIS ADINDA FARADILLA.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Tindak pidana penodaan agama yang diatur dalam Pasal 156 a Kitab Undang- Undang Hukum Pidana seringkali memicu permasalahan baik dalam sosial dam polarisasi di masyarakat bahkan menjadi sorotan karena interpretasi yang beragam dan menimbulkan perdebatan serta kriminalisasi. Salah satu kasus yang pernah terjadi sehingga menimbulkan pro dan kontra yaitu terdapat dalam Putusan Nomor 1612/Pid.B/2018/Pn.Mdn dengan terdakwa yang Bernama Meliana. Kasus di dalam putusan ini berawal dari pernyataan Meliana yang dianggap menghina agama Islam terkait adzan dilingkungan tempat tinggalnya. Tindakan menimbulkan kemarahan di masyarakat sekitar dan akhirnya mengarah pada tindakan hukum yang serius. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan melakukan penafsiran secara mendalam untuk mengkaji ketidakjelasan dalam rumusan pasal tersebut terkait batasan “permusuhan,” ”penyalahgunaan” dan “penodaan.” Dengan adanya ketidakjelasan tersebut maka dalam penelitian ini akan dilakukan 1. Bagaimana penafsiran hukum terhadap Tindak Pidana Penistaan Agama dalam Konteks Undang-Undang Penodaan Agama, 2. Bagaimana Interpretasi Hukum Terhadap Konsep Penodaan Agama Dalam Pasal 156 a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan 3. Bagaimana Penafsiran Oleh Hakim Terhadap Tindak Pidana Penistaan Agama Dalam Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1612/Pid.B/2018/Pn.Mdn. Metode penelitian yang digunakan ialah metode normatif. Metode normatif merupakan pendekatan yang berfokus pada aturan, prinsip, dan norma hukum tertulis yang berlaku dalam suatu sistem hukum. Metode ini menganalisis dan menafsirkan teks hukum seperti undang-undang, peraturan, yurisprudensi, dan doktrin hukum untuk mencari solusi terhadap permasalahan hukum. Hasil dalam penelitian ini yaitu perlunya peninjauan ulang dan reformasi terhadap Pasal 156 a Kitab Undang- Undang Hukum Pidana ini dalam penafsiran hukum agar lebih sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip-prinsip keadilan yang dinamis, sedangkan dalam pengadilan atas putusan sanksi pidananya yang dijatuhkan terhadap terdakwa tidaklah sesuai dengan substansi hukum yang terdapat dalam Pasal 156 a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Sanksi yang diancamkan adalah sanksi yang tindakannya bersifat administratif dan sanksi pidana berupa pidana penjara, yang dapat dilihat bahwasannya Undang-Undang Penodaan Agama yaitu Undang-Undang Nomor 1/PNPS Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama serta Pasal 156 a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sebagai double track system. Maka dari itu dilakukan penafsiran hukum yang lebih spesifik, guna penerapan yang adil, dan sesuai dengan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia. Kata Kunci: Penafsiran Hukum, Penistaan Agama, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

Actions (login required)

View Item