PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN NOTARIS SEBAGAI SAKSI INSTRUMENTER DALAM PEMBUATAN AKTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

Rahman, Faizur (2024) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN NOTARIS SEBAGAI SAKSI INSTRUMENTER DALAM PEMBUATAN AKTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN. S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover Abstrak)
cover abstrak faiz.pdf - Published Version

Download (55kB)
[img] Text (Bab I)
bab 1 faiz.pdf - Published Version

Download (378kB)
[img] Text (Bab AKhir/Penutup)
kesimpulan saran faiz.pdf - Published Version

Download (37kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
daftar pustaka faiz.pdf - Published Version

Download (171kB)
[img] Text (Tesis Full)
TESIS FULL FAIZ.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (958kB)

Abstract

ABSTRAK Notaris sebagai salah satu profesi hukum secara garis besar mendapat kewenangan dari undang-undang untuk mengesahkan dan menyaksikan berbagai surat perjanjian, surat wasiat, akta dan sebagainya. Eksistensi karyawan notaris pada tataran praktik juga berkaitan dengan kewajiban notaris dalam menghadirkan saksi ketika sebagai syarat dalam minuta akta. Saksi tersebut menurut Pasal 16 ayat (1) huruf m UUJN hadir ketika notaris membacakan akta. Atas dasar ini, karyawan notaris secara tidak langsung dapat berperan sebagai saksi instrumenter mengingat adanya faktor kedekatan dengan notaris. Saksi instrumenter adalah saksi dalam akta notaris yang merupakan para saksi yang ikut serta di dalam pembuatan akta.. Maka dari itu tesis ini mengambil judul Perlindungan Hukum Terhadap Karyawan Notaris Sebagai Saksi Instrumenter Dalam Pembuatan Akta, Berdasarkan Undang- Undang No 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kedudukan dan tanggung jawab karyawan sebagai saksi instrumenter notaris dalam pembuatan akta? 2. Bagaimana konsep perlindungan hukum bagi karyawan notaris sebagai saksi instrumenter oleh LPSK ditinjau dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban? Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti hukum dan mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum yang diteliti dengan pendekatan undang-undang. Hasil penelitian ini adalah: 1) karyawan notaris dengan notaris mempunyai hubungan hukum sebagai pekerja dan pemberi kerja yang didasarkan atas perjanjian kerja. Hubungan ini pada dasarnya bersifat sub-ordinasi sehingga notaris bertanggung jawab penuh atas tindakan karyawan ketika membantunya melaksanakan tugas dalam jabatannya 2) Bagi karyawan notaris sebagai saksi intrumenter, merujuk pada UU No.13/2006 perlindungan oleh LPSK dilakukan dengan: (i) mengajukan permohonan tertulis kepada LPSK; (ii) pemeriksaan permohonan oleh LPSK; (iii) dalam waktu 7 hari LPSK akan memberi keputusan; (iv) apabila permohonan telah memenuhi syarat, saksi akan menandatangani pernyataan dan LPSK akan memberikan perlindungan. Perlindungan dalam UU No.13/2006 memang tidak mengatur secara khusus menegani saksi dalam peresmian akta dan menempatkan sifat menyeluruh untuk seluruh saksi dalam perkara di pengadilan. Kata kunci: Notaris, Karyawan Notaris, Saksi Instrumenter, Perlindungan LPSK

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Prof.Dr.Ismansyah,SH.,MH
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Notaris, Karyawan Notaris, Saksi Instrumenter, Perlindungan LPSK
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > S2 Kenotariatan
Depositing User: s2 kenotariatan kenotariatan
Date Deposited: 11 Nov 2024 06:50
Last Modified: 11 Nov 2024 06:50
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/483011

Actions (login required)

View Item View Item