PARIWISATA DAN VANDALISME DI CANDI BOROBUDUR PADA PARUH PERTAMA ABAD XX

Vinda A.P.Y. Arianto, Ego (2024) PARIWISATA DAN VANDALISME DI CANDI BOROBUDUR PADA PARUH PERTAMA ABAD XX. S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (169kB)
[img] Text (BAB I (Pendahuluan))
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (843kB)
[img] Text (BAB V (Kesimpulan))
BAB V (Kesimpulan).pdf - Published Version

Download (139kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (283kB)
[img] Text (TESIS FULL TEXT)
EGO VINDA A.P.Y. ARIANTO (2020712004) - PARIWISATA DAN VANDALISME DI CANDI BOROBUDUR PADA PARUH PERTAMA ABAD XX.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (13MB) | Request a copy

Abstract

Pemanfaatan Candi Borobudur sebagai destinasi pariwisata di Hindia-Belanda mengalami perkembangan signifikan sepanjang paruh pertama abad ke-20. Di satu sisi, perkembangan itu berdampak baik terhadap meningkatnya perekonomian masyarakat. Di sisi lain, hal ini menimbulkan masalah berupa perilaku vandalisme wisatawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji keterkaitan perkembangan pariwisata dan munculnya vandalisme di Candi Borobudur. Keterkaitan itu dianalisis melalui tiga aspek: dinamika perkembangan pariwisata, komponen utama destinasi pariwisata, dan munculnya vandalisme di Candi Borobudur. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan Candi Borobudur sebagai destinasi pariwisata dapat dibagi ke dalam tiga tahap siklus evolusi: penemuan (1830-an hingga 1870-an), pelibatan (1870-an hingga 1911), dan pengembangan (1911-1942). Tahap penemuan ditandai dengan kedatangan sejumlah kecil wisatawan bertipe penjelajah yang pada umumnya melakukan perjalanan ke Candi Borobudur secara individu. Tahap pelibatan berlangsung ketika Pemerintah Hindia-Belanda memberlakukan kebijakan politik-ekonomi yang mengakomodir pengusaha asing untuk berinvestasi di negeri jajahan. Pelibatan pengusaha ini memungkinkan dibangunnya sejumlah fasilitas dan infrastruktur pendukung kepariwisataan. Tahap pengembangan ditandai dengan kunjungan wisatawan yang telah terpola dan cenderung bersifat massal. Hal ini sebagian merupakan dampak dari intensifnya upaya promosi pariwisata yang dilakukan oleh lembaga-lembaga kepariwisataan. Tindakan vandalisme yang terjadi pada Candi Borobudur pada paruh pertama abad ke-20 adalah perusakan kepala arca Buddha oleh wisatawan Jepang (1918), perusakan panil relief oleh wisatawan Amerika (1926), dan perusakan serta upaya pencurian arca Buddha oleh pengunjung pribumi (1937). Ketiga kejadian itu terjadi karena minimnya pengawasan terhadap wisatawan yang memberikan ruang dan kesempatan bagi wisatawan untuk melakukan vandalisme. Berdasarkan motifnya, ketiga bentuk vandalisme tersebut bersifat akuisitif dengan tujuan untuk mendapatkan uang atau koleksi properti milik Candi Borobudur. Upaya yang dilakukan Pemerintah Hindia-Belanda untuk mencegah vandalisme adalah memberlakukan peraturan pembatasan kunjungan wisatawan. Namun demikian, upaya itu dapat dikatakan tidak berhasil mencegah terjadinya vandalisme.

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Prof. Dr. Herwandi, M.Hum. (Pembimbing I) Prof. Dr. Phil. G
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > S2 Kajian Sejarah
Depositing User: s2 ilmu sejarah
Date Deposited: 11 Nov 2024 02:53
Last Modified: 11 Nov 2024 02:53
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/482935

Actions (login required)

View Item View Item