Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Di Stasiun Baso, Jalur Bukittinggi-Payakumbuh Tahun 1978-1990

Fauzan, Risfar (2024) Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Di Stasiun Baso, Jalur Bukittinggi-Payakumbuh Tahun 1978-1990. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover & Abstrak) Cover & Abstrak.pdf - Published Version Download (158kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (386kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (139kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (246kB) | Request a copy
	Text (Skripsi Full) Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini berjudul “Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat di Stasiun Baso, Jalur Bukittinggi-Payakumbuh Tahun 1978-1990”. Penelitian ini membahas tentang Stasiun Baso serta kegiatan sosial-ekonomi masyarakat yang berada disekitaran stasiun tersebut. Objek penelitian ini adalah kehidupan sosial – ekonomi masyarakat Stasiun Baso pada saat stasiun masih aktif dan setelah ditutupnya stasiun tahun 1978. Penelitian ini termasuk dalam kategori kajian sejarah sosial-ekonomi. Salah satu kajian pokok dari sejarah sosial-ekonomi adalah sejarah modernisasi kereta api yang memiliki pengaruh bagi kehidupan masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap penelitian. Heuristik (pengumpulan data), Kritik (baik ekstern maupun intern), Interpretasi dan Historiografi. Terdapat dua sumber dalam skripsi ini, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer berupa buku, dan laporan penelitian terdahulu, sedangkan sumber sekunder didapat dari hasil wawancara dengan pegawai dan masyarakat sekitar. Hasil penelitian ini memperlihatkan kondisi sosial-ekonomi masyarakat saat Stasiun Baso masih aktif dan setelah tutupnya stasiun pada tahun 1978. Kawasan Stasiun Baso mulai dipenuhi dengan rumah-rumah penduduk pada awal tahun 1980-an hingga 1990. Penduduk yang bermukim di kawasan stasiun harus menandatangani dan membayar uang sewa kepada PT.KAI tiap tahunnya dengan bayaran yang berbeda-beda. Selain sebagai tempat tinggal, Kawasan Stasiun Baso juga menjadi lahan bagi masyarakat dalam membuka usaha.

Actions (login required)

View Item