Koninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL) di Sumatra Barat, 1945-1950

Muhammad, Fachrulrozi (2024) Koninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL) di Sumatra Barat, 1945-1950. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstract) Cover dan Abstract.pdf - Published Version Download (231kB)
	Text (Bab I) Bab I.pdf - Published Version Download (283kB)
	Text (Bab V) Bab V.pdf - Published Version Download (70kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (227kB)
	Text (Full) Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (15MB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini berjudul “Koninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL) di Sumatra Barat 1945-1950”. KNIL dibentuk di Hindia Belanda pada tahun 1830 dan awalnya hadir di Sumatra Barat untuk menghadapi Perang Padri. Saat Perang Dunia II, KNIL terpaksa meninggalkan Hindia Belanda karena invasi Jepang, namun kembali setelah kekalahan Jepang dengan tujuan untuk mengembalikan kekuasaan Belanda atas Indonesia. Permasalahan utama skripsi ini adalah KNIL sebagai kesatuan militer Belanda yang ingin menguasai kembali Hindia Belanda atau Indonesia yang merdeka dan khususnya di Sumatra Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan KNIL selama berada di Sumatra Barat pada Periode Perang Kemerdekaan tahun 1949-1950. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Data diperoleh dari berbagai sumber, termasuk dokumen perundingan gencatan senjata, strategi Belanda di Sumatra Barat, serta foto-foto terkait. Di Sumatra Barat, Belanda mengirim pasukan KNIL yang tergabung dalam Brigade U yang berupaya menguasai wilayah penting, seperti Padang dan Bukittinggi, meskipun pada akhirnya, menghadapi perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan di bawah tekanan internasional, Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia dan menyerahkan kota-kota yang dikuasai secara bertahap. Belanda yang sudah melakukan berbagai macam strategi maupun taktik untuk bisa menguasai Indonesia terkhususnya Sumatra Barat tidak berhasil melakukannya. Belanda terpaksa mengakui Kemerdekaan Indonesia dalam tekanan internasional. Hal ini sangat berdampak kepada KNIL. KNIL yang terdiri dari orang Belanda, Eropa, Afrika, dan Pribumi akhirnya dibubarkan karena Hindia Belanda sebagai tempat KNIL tidak lagi ada.

Actions (login required)

View Item