Rosa, Yhunia (2024) KARAKTERISASI LANJUTAN TERHADAP METIL ESTER SEBAGAI ALTERNATIF MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR RAMAH LINGKUNGAN. S1 thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover abstrak.pdf - Published Version Download (786kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab I.pdf - Published Version Download (368kB) |
|
Text (Bab Penutup)
Bab V.pdf - Published Version Download (361kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (479kB) |
|
Text (TA Fulltext)
TA OKEeee Tugas Akhir Yhunia Rosa.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Minyak transformator sebagai salah satu jenis isolasi, berperan penting dalam menjaga keandalan transformator. Minyak mineral yang umum digunakan, tidak ramah lingkungan karena tingkat biodegradasinya rendah dan cadangannya di Indonesia diperkirakan akan habis dalam 9,5 tahun. Salah satu alternatifnya adalah minyak monoester. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan metil ester sebagai alternatif minyak isolasi transformator. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental, di mana minyak metil ester dibuat melalui reaksi esterifikasi antara metanol dan asam miristat, asam palmitat, serta asam stearat, kemudian diuji kelayakannya sebagai minyak isolasi transformator. Pengujian meliputi tegangan tembus impuls, resistivitas DC, tan delta, titik nyala, dan titik tuang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suhu 25°C, metil miristat memiliki resistivitas DC sebesar 3,24 GΩ dan tan delta 0,04595%. Pada suhu 100°C resistivitas DC meningkat menjadi 5,06 GΩ dan tan delta menjadi 2,17743%. Nilai tegangan tembusnya adalah 15 kV, titik nyala 292,2°C, dan titik tuang 15°C. Metil palmitat pada suhu 25°C memiliki resistivitas DC sebesar 2,42 GΩ dan tan delta 0,16027%. Pada suhu 100°C, resistivitas DC meningkat menjadi 6,96 GΩ dan tan delta menjadi 2,151%. Nilai tegangan tembusnya adalah 28 kV, titik nyala 262°C, dan titik tuang >20°C. Metil stearat pada suhu 25°C memiliki resistivitas DC sebesar 3,201 GΩ dan tan delta 0,0413%. Pada suhu 100°C, resistivitas DC meningkat menjadi 6,23 GΩ dan tan delta menjadi 2,065%. Nilai tegangan tembusnya adalah 18 kV, titik nyala 287°C, dan titik tuang >20°C. Ketiga jenis metil ester menunjukkan sifat isolasi yang baik, dengan nilai resistivitas tinggi dan faktor disipasi rendah. Metil ester mampu menahan tegangan tinggi tanpa kerusakan dan memiliki titik nyala yang tinggi, menunjukkan keamanan dari risiko kebakaran. Namun, titik tuang yang lebih tinggi dapat membatasi penggunaannya pada suhu rendah.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Eng. Abdul Rajab |
Uncontrolled Keywords: | tegangan tembus impuls, resistivitas DC, tan delta, titik nyala, titik tuang. |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > S1 Teknik Elektro |
Depositing User: | S1 Teknik Elektro |
Date Deposited: | 08 Nov 2024 06:46 |
Last Modified: | 08 Nov 2024 06:46 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/482274 |
Actions (login required)
View Item |