Septy, Septy Lopita (2024) PENGARUH JENIS DAN DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) PADA TANAH BEKAS TAMBANG BATU BARA. S2 thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (417kB) |
|
Text (BAB V Kesimpulan dan Saran)
BAB V Kesimpulan dan Saran.pdf - Published Version Download (205kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (487kB) |
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (337kB) |
|
Text (Tesis Full Text)
Tesis Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia dengan keanekaragaman hayatinya memiliki berbagai komoditas tanaman perkebunan. Salah satu tanaman perkebunan di Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi adalah gambir. Gambir banyak dimanfaatkan sebagai pelengkap makan sirih, obat-obatan tradisional, zat pewarna dalam industri batik, zat penyamak kulit, pestisida nabati, kecantikan kulit wajah, shampo, dan antioksidan alami untuk mencegah radikal bebas yang mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti kanker, kardiovaskuler, dan penuaan dini. Permasalahan dalam upaya pengembangan gambir adalah ketersediaan lahan, sehingga alternatif yang harus dilakukan adalah memanfaatkan lahan marginal seperti lahan bekas tambang batu bara. Lahan bekas tambang batu bara dapat direhabilitasi menggunakan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara jenis FMA dan dosis FMA, jenis FMA terbaik, dan dosis FMA terbaik untuk pertumbuhan bibit gambir yang ditanam pada tanah bekas tambang batu bara. Penelitian dalam bentuk percobaan dilaksanakan dari Februari hingga Juni 2024. Penelitian telah dilaksanakan di UPT Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang. Pengamatan kolonisasi akar telah dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah jenis FMA yang terdiri dari 3 taraf yaitu Acaulospora sp, Glomus sp, dan Gigaspora sp. Faktor kedua adalah dosis FMA yang terdiri dari 5 taraf yaitu 0 g/bibit, 5 g/bibit, 10 g/bibit, 15 g/bibit, dan 20 g/bibit. Variabel pengamatan yaitu analisis tanah bekas tambang batu bara, identifikasi FMA pada vegetasi lahan bekas tambang batu bara, kolonisasi akar oleh FMA, tinggi bibit, jumlah daun, bobot segar tajuk, bobot kering tajuk, bobot segar akar, bobot kering akar, rasio tajuk akar, laju asimilasi bersih, dan laju tumbuh relatif. Data dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA), uji F yang berbeda nyata pada taraf 5% dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT dengan bantuan aplikasi STAR (Statistical Tool for Agricultural Research). Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara jenis FMA dan dosis FMA terhadap pertumbuhan bibit gambir yang ditanam pada tanah bekas tambang batu bara. Jenis FMA Glomus sp merupakan jenis FMA terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan bibit gambir yang ditanam pada tanah bekas tambang batu bara. Dosis FMA 20 g/bibit merupakan dosis FMA terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan bibit gambir yang ditanam pada tanah bekas tambang batu bara.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S2 Agronomi |
Depositing User: | s2 agronomi agronomi |
Date Deposited: | 29 Oct 2024 09:28 |
Last Modified: | 29 Oct 2024 09:28 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/480765 |
Actions (login required)
View Item |