Jannah, Wardatul (2024) Dualitas Tradisi Manjapuik Sumando setelah Kematian Istri (Studi Kasus: Sumando di Nagari Parambahan Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar). S1 thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (166kB) |
|
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (519kB) |
|
Text (BAB 5 Penutup)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (152kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (151kB) |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK Wardatul Jannah (201082019). Departemen Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas. Skripsi ini berjudul Dualitas Praktik Manjapuik Sumando setelah Kematian Istri (Studi Kasus Pada Sumando di Nagari Parambahan Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar). Pembimbing I Dr. Zainal Arifin, M.Hum. Pembimbing II Fajri Rahman, M.A. Tradisi manjapuik sumando adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Nagari Parambahan untuk menjemput sumando dari rumah istrinya, penjemputan ini dilakukan karena istrinya sudah meninggal dunia. Pelaksanaan tradisi manjapuik sumando juga berkaitan dengan pola menetap laki laki di rumah istrinya atau pola menetap matrilokal. Keberadaan seorang istri adalah penghubung peran antara suami dengan keluarga istrinya. Ketika istrinya meninggal dunia hubungan sumando dengan keluarga istrinya akan terputus. Pelaksanaan tradisi ini justru berbeda dengan praktik yang dilakukan di Nagari Parambahan, sumando setelah dilakukannya tradisi manjapuik sumando masih banyak tinggal di rumah istrinya dan tidak kembali ke rumah ibunya sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik snowball sampling. Informan penelitian dalam penelitian ini dibagi dua yaitu informan pelaku seperti sumando, anak, dan keluarga, serta informan pengamat seperti datuak atau pimpinan adat dan masyarakat sekitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan antara pelaksanaan tradisi dengan aturan ideal di Minangkabau karena keberadaan anak dari sumando, kepemilikan rumah dan faktor ekonomi, serta kedekatan hubungan sosial antara sumando dengan keluarga mantan istri. Keputusan sang anak terkait dengan melepaskan atau tidaknya sumando menjadi keputusan akhir yang harus diikuti oleh keluarga kedua belah pihak. Adanya perbedaan antara aturan adat di Minangkabau dengan praktik penjemputan yang dilakukan di Nagari Parambahan dianalisis menggunakan konsep dualitas. Dualitas menjelaskan bahwa terdapat pergulatan antara struktur dengan agensi, struktur dalam tradisi manjapuik sumando adalah aturan, nilai, dan noma yang berlaku di masyarakat. sedangkan agensi adalah tindakan sumando yang tetap tinggal di rumah mantan istrinya. Melalui penelitian ini penulis menemukan bahwa sedikit sekali sumando yang dilepaskan. Sumando yang tidak dilepaskan kemudian tetap tinggal bersama anaknya di rumah keluarga istri dan hidup berdampingan dengan keluarga mantan istrinya. Kata Kunci: tradisi, manjapuik sumando, sumando, dualitas
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Pembimbing I: Dr. Zainal Arifin, M.Hum Pembimbing II : Fajri Rahman, MA |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Antropologi Sosial |
Depositing User: | S1 Antropologi Sosial |
Date Deposited: | 14 Oct 2024 02:15 |
Last Modified: | 14 Oct 2024 02:15 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/480142 |
Actions (login required)
View Item |