Suwita, Vanessa Putri (2024) Pengaruh Pemberian Pupuk Organik terhadap Emisi Karbondioksida (CO2) pada Ultisol yang Ditanami Jagung Manis (Zea mays saccharata L.). S1 thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover + Abstrak.pdf - Published Version Download (623kB) |
|
Text (Bab 1. Pendahuluan)
Bab 1. Pendahuluan.pdf - Published Version Download (793kB) |
|
Text (Bab 5. Penutup)
Bab 5. Penutup.pdf - Published Version Download (221kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka (1).pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (Skripsi Full Vanessa Putri Suwita 2010231024)
Full Text Skripsi_Vanessa Putri Suwita.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (15MB) | Request a copy |
Abstract
Emisi karbondioksida (CO2) merupakan penyebab utama gas rumah kaca yang dapat mengakibatkan pemanasan global. Salah satu aktivitas yang mengakibatkan emisi CO2 adalah aktivitas pertanian berupa pemberian pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur besarnya emisi CO2 dari aplikasi beberapa dosis pupuk organik dari kompos kotoran sapi (KKS) pada Ultisol yang ditanami jagung manis (Zea mays saccharata L.). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari hingga Juni 2024 di Komplek Cimpago Permai Kapalo Koto, Kecamatan Pauh, Kota Padang dan di Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kelompok. Perlakuan yang diberikan adalah kompos kotoran sapi (KKS) dengan 5 dosis yaitu kontrol (0 ton/ha), 5 ton/ha, 10 ton/ha, 15 ton/ha dan 20 ton/ha. Parameter yang dianalisis yaitu BV, TRP, pH H2O, pH KCl, C-organik tanah, pengukuran emisi CO2, tinggi tanaman, dan berat basah tongkol jagung manis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 15 ton/ha KKS memberikan hasil yang optimal pada pengamatan tanah dan tanaman, dengan BV 0,89 g/cm3; TRP 65,93%; pH H2O 5,48; pH KCl 5,42; C-organik setelah inkubasi KKS 0,94%; C-organik setelah panen 1,69%; tinggi tanaman 256,57 cm; dan bobot basah tongkol jagung manis 375,43 g/tanaman. Disamping itu, nilai emisi CO2 pada perlakuan 15 ton/ha KKS (278,96 ton CO2/ha/tahun) lebih rendah dibandingkan perlakuan 20 ton KKS/ha dengan produksi yang sama. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kompos kotoran sapi (KKS) mengakibatkan peningkatan emisi CO2, namun mampu memperbaiki kesuburan Ultisol.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. Ir. Azwar Rasyidin, M.Sc; Prof. Dr. Ir. Yulnafatmawita, M.Sc |
Uncontrolled Keywords: | Emisi CO2; Jagung Manis; Kompos Kotoran Sapi (KKS); Ultisol. |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Ilmu Tanah |
Depositing User: | s1 ilmu tanah |
Date Deposited: | 23 Aug 2024 07:24 |
Last Modified: | 05 Nov 2024 07:28 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/478671 |
Actions (login required)
View Item |