NALISIS PENGANGGURAN USIA MUDA TERDIDIK ANTAR PULAU DI INDONESIA

Hidayah, Hidayah (2024) NALISIS PENGANGGURAN USIA MUDA TERDIDIK ANTAR PULAU DI INDONESIA. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (COVER DAN ABSTRAK)
cover dan abstract.pdf - Published Version

Download (470kB)
[img] Text (BAB 1)
Bab I Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (521kB)
[img] Text (BAB V)
Bab V Penutup.pdf - Published Version

Download (234kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka-1.pdf - Published Version

Download (483kB)
[img] Text (FULL)
file tesis lengkap.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Pengangguran usia muda terdidik merupakan pengangguran yang sangat banyak terjadi di Indonesia pada saat ini. Ditengah tantangan bonus demografi pengangguran usia muda terdidik harus bisa segera diatasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peluang individu antar pulau di Indonesia menjadi pengangguran usia muda terdidik. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan data mikro Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2021 dengan memakai teknis analisis Regresi Logistik. Hasil penelitian terhadap 79.362 sampel antar pulau di Indonesia menunjukkan hasil bahwa penduduk usia muda berpeluang menjadi pengangguran usia muda terdidik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variabel klasifikasi wilayah, kedudukan dalam rumah tangga, jenis kelamin, status perkawinan, pelatihan, pengalaman kerja, jurusan pendidikan, disabilitas dan penyelenggara pendidikan mempunyai pengaruh signifikan yang bervariasi terhadap pengangguran usia muda terdidik antar pulau di Indonesia dan berpengaruh signifikan terhadap seluruh variable di Indonesia Peluang penduduk untuk menjadi pengangguran usia muda terdidik di wilayah perkotaan terjadi paling tinggi di Pulau Maluku dan Papua yaitu 1,787 kali. Peluang paling besar pada kedudukan dalam rumah tangga yang bukan kepala keluarga yaitu 3,341 kali lebih tinggi pada Pulau Sumatera. Peluang penduduk yang perempuan menjadi pengangguran usia muda terdidik mempunyai peluang 0,890 kali di Pulau Jawa lebih rendah dibandingkan dengan pulau lain di Indonesia. Peluang penduduk yang belum kawin mempunyai peluang 1,947 kali lebih tinggi di Pulau Maluku dan Papua. Peluang penduduk yang tidak mengikuti pelatihan berpeluang 1,644 kali lebih tinggi di Pulau Kalimantan. Di Pulau Sulawesi peluang yang tidak memiliki pengalaman kerja berpeluang paling rendah untuk menjadi penganggur usia muda terdidik sebesar 0,616 kali. Di Pulau Sulawesi jurusan pendidikan Non TI berpeluang paling rendah sebesar 0,970 kali. Di Pulau Sulawesi juga yang memiliki disabilitas, peluang untuk menjadi pengangguran usia muda terdidik lebih tinggi yaitu sebesar 2,542 kali dibandingkan dengan non disabilitas. Variabel penyelenggara pendidikan di Pulau Papua dan Maluku memiliki nilai yang tertinggi yaitu 0,897 yang berarti bahwa angkatan kerja usia muda terdidik di Pulau Papua dan Maluku yang memperoleh pendidikan dari sekolah swasta memiliki peluang untuk menjadi pengangguran usia muda terdidik sebesar 0,897 kali lebih rendah daripada yang mendapatkan pendidikan dari sekolah negeri.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Dr. M.Nazer, SE, MA
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 Ilmu Ekonomi
Date Deposited: 22 Aug 2024 08:27
Last Modified: 22 Aug 2024 08:27
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/478175

Actions (login required)

View Item View Item