Ummi, Hajra Dias (2024) PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI ELISITOR Ca2+ TERHADAP KANDUNGAN KATEKIN PADA KULTUR IN VITRO KALUS GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.). Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (259kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (219kB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (198kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (256kB) |
|
Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Tanaman gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) adalah salah satu tumbuhan yang memiliki antioksidan alami yang dihasilkan dari ekstraksi daun dan ranting. Ekstrak gambir memiliki kandungan utama katekin yang merupakan metabolit sekunder dari golongan flavonoid. Rendahnya kandungan katekin yang dihasilkan dari budidaya tanaman gambir yang masih tradisional mengakibatkan nilai ekonomi tanaman gambir menurun serta metabolisme gambir dalam produksi katekin yang membutuhkan waktu panjang menyebabkan sediaan senyawa katekin pada tanaman muda tergolong rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan sediaan katekin pada tanaman muda gambir adalah dengan melakukan elisitasi pada kalus gambir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi elisitor Ca2+ terbaik dalam peningkatan kadar katekin kalus gambir. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Maret – Juli 2024 di Laboratorium Kultur Jaringan, Universitas Andalas dan Vahana Scientific Laboratory, Padang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pemberian elisitor Ca2+ (0, 44, 88 dan 176 g/L) sebagai perlakuan. Data kuantitatif dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian elisitor Ca2+ belum mampu untuk menginduksi senyawa katekin pada kalus gambir dan terdapat beberapa senyawa metabolit yang muncul pada kalus yang tidak dapat teridentifikasi oleh standar katekin yang digunakan, namun pada perlakuan 88 g/L memberikan sediaan senyawa metabolit yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya berdasarkan total luas area peak yang dihasilkan dari pengujian HPLC yang diduga sebagai senyawa turunan katekin lainnya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Aprizal Zainal, SP. MSi |
Uncontrolled Keywords: | Elisitasi, elisitor, kalus, katekin, metabolit sekunder |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | S1 Agroteknologi Agroteknologi |
Date Deposited: | 22 Aug 2024 09:58 |
Last Modified: | 22 Aug 2024 09:58 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/478117 |
Actions (login required)
View Item |