Nulrajabmil, Nulrajabmil (2024) ESTIMASI KERENTANAN EROSI DAN LIMPASAN TERHADAP PERENCANAAN TATA RUANG SUMATERA BARAT 2012-2032 (STUDI KASUS DAERAH ALIRAN SUNGAI KANDIS). Masters thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Abstak.pdf - Published Version Download (41kB) |
|
Text (Bab 1)
BAB 1.pdf - Published Version Download (125kB) |
|
Text (Bab Akhir)
BAB AKHIR.pdf - Published Version Download (43kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka..pdf - Published Version Download (43kB) |
|
Text (Tesis Full)
Tesis fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
DAS Kandis merupakan DAS yang secara administratif berada pada Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman yang memiliki luas sebesar 70,15 km² serta panjang sungai 17,98 km. Pada bagian tengah dan hulu DAS, terjadi perubahan tutupan lahan yang awalnya direncanakan areal hutan menjadi areal perkebunan dan pemukiman. Dengan adanya dampak perubahan tutupan lahan tersebut, maka terjadi perubahan dari rencana pola ruang RTRW tahun 2012-2032 terhadap keadaan eksisting 2024. Tutupan lahan sawah berkurang dari rencana sebesar 24,89 km2 menjadi 8,25 km2 dan areal pemukiman/industri naik dari 7,99 km2 menjadi 16,34 km2. Perubahan ini berpotensi menimbulkan banjir dan kerentanan erosi lahan yang berdampak terhadap sosial dan ekonomi pada saat yang akan datang. Dengan adanya perubahan ini dilakukan perhitungan debit banjir menggunakan pemodelan HEC-HMS metode SCS-CN. Berdasarkan hasil pemodelan debit banjir Q 25 tahun dengan tutupan lahan tahun 2024 sebesar 529,5 m³/detik dan dengan tutupan lahan rencana pola ruang tahun 2032 sebesar 497,2 m³/detik. Selain itu dilakukan analisis erosi pada Sub DAS Kandis menggunakan metode USLE dan GIS untuk mengetahui sebaran kerentanan erosi. Dengan menggunakan tutupan lahan tahun 2024 ini, Sub DAS 2 memiliki kerentanan yang cukup tinggi dengan Klasifikasi Berat (159,79 Ha), Klasifikasi Sangat Berat (169,89 Ha) atau sekitar 26,9 % dari luas sub DAS 2. Sedangkan jika menggunakan tutupan lahan rencana pola ruang 2032, maka Klasifikasi Berat (112,06 Ha), Klasifikasi Sangat Berat (112,24 Ha) atau sekitar 18,30% dari luas sub DAS 2. Klasifikasi tingkat kerentanan bahaya erosi berat dan sangat berat 2024 lebih tinggi dari pada rencana pola ruang 2032. Jika dikombinasikan potensi bahaya erosi sangat berat di angka 388,47 Ha. Peningkatan perubahan tutupan lahan ini berpotensi akan terus terjadi di hulu DAS Kandis. Untuk mengendalikan peningkatan tutupan lahan agar sesuai dengan rencana pola ruang, diperlukan regulasi yang mengontrol perkembangan ini.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Ir. Darwizal Daoed, M.S. |
Uncontrolled Keywords: | Tutupan lahan, Banjir, Erosi |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Pascasarjana (S2) |
Depositing User: | s2 teknik sipil |
Date Deposited: | 21 Aug 2024 04:14 |
Last Modified: | 21 Aug 2024 04:14 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/477048 |
Actions (login required)
View Item |