Tria, Yuli Anggraini (2019) ANALISIS AKSESIBILITAS JALUR EVAKUASI TSUNAMI MENUJU SHELTER MANDIRI DI KELURAHAN PASIE NAN TIGO KOTA PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (310kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (223kB) | Preview |
|
|
Text (BAB Akhir)
BAB Akhir.pdf - Published Version Download (115kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (219kB) | Preview |
|
Text (Tugas Akhir Full Text)
Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Kota Padang adalah ibukota Sumatera Barat yang terletak pada koordinat antara 0°44’00” dan 1°08’35” Lintang Selatan serta 100°05’05” dan 100°34’09”. Semenjak tahun 2006 kota Padang sering mengalami gempa bumi. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa kota Padang berpotensi besar untuk terjadinya tsunami. Hal ini menimbulkan keresahan untuk masyarakat yang berdomisili disekitaran pantai, maka perlu dilakukan tindakan preventif salah satunya yaitu dengan cara membangun shelter mandiri. Shelter mandiri adalah sebuah ide atau konsep gagasan pembangunan untuk membangun shelter dengan memanfaatkan swadaya masyarakat, yaitu dengan meningakatkan kapasitas dan fungsi bangunan masjid atau musala sebagai tempat ibadah sekaligus menjadi bangunan shelter. Penelitian ini dilakukan pada wilayah kelurahan Pasie Nan Tigo kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aksesibilitas jalur evakuasi tsunami menuju shelter mandiri di tinjau dari estimasi waktu, fasilitas jalan, dan hambatan saat evakuasi. Dari hasil observasi, kelurahan Pasie Nan Tigo memiliki 21 masjid atau musala yang kemudian dianalisis sehingga diperoleh masjid atau musala yang layak untuk dijadikan shelter mandiri berjumlah 4 masjid/musala untuk 4 cluster. Aksesibilitas terendah ditinjau dari segi estimasi waktu berada pada cluster 4, karena pada cluster 4 memiliki estimasi waktu terlama dimana jarak terjauh yang harus ditempuh masyarakat adalah 2,5 km dengan waktu 29,415 menit. Di kelurahan Pasie Nan Tigo hanya terdapat rambu jalur evakuasi dibeberapa titik, sehingga fasilitas jalan di kelurahan ini dapat dikatakan kurang memadai. Kondisi terburuk pada saat evakuasi adalah jembatan yang roboh, namun hal ini tidak mempengaruhi proses evakuasi, karena pada setiap cluster telah memiliki shelter mandiri. Kata kunci : Aksesibillitas, shelter mandiri, Cluster, Tsunami, Pasie Nan Tigo, Kota Padang
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | TAUFIKA OPHIYANDRI, Ph.D |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Sipil |
Depositing User: | s1 Teknik Sipil |
Date Deposited: | 24 Jul 2019 12:27 |
Last Modified: | 24 Jul 2019 12:27 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/47690 |
Actions (login required)
View Item |