Harvinda, Astrid (2024) Perbedaan Luaran Pasien Sepsis Akibat Multidrug Resistant Organism Berdasarkan Hasil Uji Sensitivitas Antibiotik Empiris. S2 thesis, Universitas Andalas.
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (82kB) |
|
Text (BAB 1)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (415kB) |
|
Text (BAB 7)
BAB 7.pdf - Published Version Download (34kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (396kB) |
|
Text (TESIS FULL)
Tesis dr.Astrid.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Pendahuluan: Sepsis merupakan sindrom klinis dengan karakteristik disregulasi sistim imun sebagai respon tubuh akibat infeksi. Angka kejadian sepsis semakin meningkat setiap tahunnya dengan mortalitas mencapai 85% secara global. Mikroorganisme yang paling sering menyebabkan sepsis adalah bakteri gram negatif. Resistensi antibiotik pada bakteri gram negatif telah mencapai tingkat yang berbahaya sehingga pada tahun 2017 WHO mengeluarkan daftar mikroorganisme yang menjadi prioritas penanganan resistensi antibiotik, terutama bakteri penghasil Extended-spectrum Beta Laktamase (ESBL) dan bakteri penghasil karbapenemase. Resistensi bakteri gram negatif terhadap antibiotik lini pertama seperti penisilin, sefalosporin dan karbapenem menyebabkan angka kematian yang tinggi dan durasi rawat inap yang lebih lama pada pasien sepsis akibat multidrug resistant organism (MDRO). Pemilihan antibiotik empiris menjadi terbatas karena belum ada cara untuk memprediksi infeksi yang disebabkan MDRO. Pemberian antibiotik empiris yang sensitif terhadap bakteri hasil kultur dapat menurunkan mortalitas dan mengurangi durasi rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini akan melihat perbedaan luaran mortalitas dalam 14 hari onset sepsis dan lama rawatan di rumah sakit berdasarkan hasil uji sensitivitas antibiotik empiris. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan penedekatan kohort prospektif yang dilakukan di instalasi rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang. Subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 94 sampel untuk menilai hubungan uji sensitivits antibiotik dengan mortalitas. Pasien yang meninggal dalam 14 hari onsetsepsis dikeluarkan dari analisa lama rawatan karena akan menyebabkan bias lama rawatan yang lebih pendek. Pengambilan sampel kultur, pencatatan antibiotik empiris dan pemeriksaan laboratorium untuk menilai disfungsi organ dilakukan pada hari pertama onset sepsis. Bakteri hasil kultur yang terdeteksi sebagai MDRO berdasarkan alat uji fenotip Vitek-2 Compact dicatat dan dikelompokkan berdasarkan hasi uji sensitivitas yaitu kelompok antibiotik sensitif dan resisten. Dilakukan uji beda secara statistik antara kedua kelompok antibiotik terhadap luaran mortalitas dan lama rawatan dengan menggunakan SPSS 25. Hasil: Penelitian ini mendapatkan perbedaan luaran mortalitas tidak bermakna secara statistik berdasarkan uji sensitivitas antibiotik (p=0,283). Lama rawatan pada kelompok antibiotik empiris yang sensitif lebih pendek dibandingkan antibiotik empiris resisten dengan nilai p < 0,016. Kesimpulan: Durasi rawat inap pasien yang mendapat antibiotik sensitif lebih pendek dibandingkan antibiotik resisten, tetapi mortalitas 14 hari tidak bermakna pada kedua kelompok
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Supervisors: | dr. Fadrian, SpPD-KPTI, FINASIM; dr. Armen Ahmad, SpPD-KPTI, FINASIM |
Uncontrolled Keywords: | multidrug resistant organism; antibiotik empiris; sepsis |
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Sp-1 Penyakit Dalam |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 20 Aug 2024 08:48 |
Last Modified: | 25 Nov 2024 07:52 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/476437 |
Actions (login required)
View Item |