Esi, Deswita (2024) PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI BIOFLOK TERHADAP KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias batrachus) DENGAN KEPADATAN IKAN BERBEDA SERTA ANALISIS RISIKO KESEHATAN. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (COVER ABSTRAK)
COVER+ABSTRAK.pdf - Published Version Download (215kB) |
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I_compressed.pdf - Published Version Download (38kB) |
|
Text (BAB V PENUTUP)
BAB V PENUTUP.pdf - Published Version Download (31kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAPUS.pdf - Published Version Download (335kB) |
|
Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Teknologi bioflok (BFT) adalah teknologi yang bekerja berdasarkan produksi massal mikroorganisme in situ. Mikroorganisme mampu untuk (a) menjaga kualitas air yang baik; (b) meningkatkan budidaya dengan mengurangi rasio konversi pakan (FCR) dan biaya pakan;(c) biosekuriti dan (d) penyerapan gas rumah kaca. Keempat fungsi biologis mikroorganisme dalam BFT ini adalah faktor penentu produksi ikan yang tinggi, profitabilitas dan perlindungan lingkungan. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh teknologi bioflok pada padat tebar ikan lele yang berbeda terhadap parameter kualitas air DO, BOD, COD, kandungan logam (K, Fe, Cu dan Zn) serta penilaian risiko kesehatan produk ikan. Pada penelitian ini digunakan kolam berbentuk persegi yang berukuran (1x 1 x1) m sebanyak 4 buah dan diisi air 0,7 m3. Kolam perlakuan A (tanpa bioflok) dengan padat tebar 100 ekor/0,7 m3, kolam perlakuan B, C, dan D (bioflok) dengan padat tebar masing-masing 100, 125 dan 175 ekor/0,7 m3 dengan rata-rata berat awal 18,7±0,1 g dan rata-rata panjang awal 11,48±0,002 cm dengan pemberian pakan 2-4 % dari bobot total ikan. Analisis DO, BOD, dan COD ditentukan dengan metode titrasi iodometri dan analisis logam dilakukan dengan metode spektrofotometri serapan atom (SSA), analisis dilakukan selama 40 hari dengan 5 kali sampling yaitu hari ke-0, 10, 20, 30 dan 40. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kolam dengan perlakuan (B, C, dan D) mempunyai kualitas air yang lebih baik dibandingkan kolam perlakuan A. Pada kolam bioflok didapatkan nilai DO (3,993-6,489) mg/L; BOD (1,9968-4,4928) mg/L; COD (10,238-39,5665) mg/L; K (8,3219-94,7866)mg/L, Fe (0,0652-1,6004) mg/L; Zn (0,0244-1,3804) mg/L; Cu (0-0,0476) mg/L. Selanjutnya, risiko kesehatan produk ikan lele yang dihasilkan lebih aman dibandingkan budidaya tanpa bioflok yang ditunjukkan oleh nilai THQ (Target Hazard Quotient) logam < 1 dan nilai HI (Hazardous Index) Perlakuan A > D > C > B. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi teknologi bioflok pada budidaya ikan lele mampu memperbaiki kualitas air media, dan aman dikonsumsi manusia. Teknologi bioflok mampu mendukung kehidupan ikan lele hingga kepadatan 175 ekor/0,7 m3 air.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Deswati, MS |
Uncontrolled Keywords: | Teknologi bioflok, kualitas air, padat tebar, risiko kesehatan. |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Depositing User: | s1 kimia kimia |
Date Deposited: | 20 Aug 2024 07:33 |
Last Modified: | 20 Aug 2024 07:33 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/476376 |
Actions (login required)
View Item |